SMF Salurkan Dana Hibah dari Build Change Sebesar 50Ribu Dollar AS, Bangun Ekosistem Perumahan Hijau
Pajak.com, Kendal – Build Change yang didukung oleh World Bank memberikan dana hibah sebesar 50.000 dollar Amerika Serikat (AS) kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF untuk bangun ekosistem perumahan hijau.
Secara spesifik, SMF mendukung inisiatif Kementerian (PUPR) dalam mewujudkan Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP) yang diinisiasi pada tahun 2022 dengan tujuan mendorong keterjangkauan perumahan hijau di Indonesia bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), mulai dari penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan, desain yang efisien energi, tahan perubahan iklim dan bencana, serta akses pembiayaan dengan skema yang tepat bagi MBR.
Sebagai pilot project dari IGAHP, SMF bekerja sama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nusamba Kendal menyalurkan dana hibah tersebut sebagai subsidi dalam skema Kredit Pembangunan/Peningkatan Rumah (KPPR) dan program Pembiayaan Mikro Perumahan Resilien Hijau.
Kerja sama ini dilakukan dalam bentuk seremonial Penandatangan Kerja Sama oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kendal Sugiono; Direktur Utama BPR Nusamba Cepiring Bambang Susanto; Direktur Keuangan dan Operasional SMF Bonai Subiakto; Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Haryo Bekti Martoyoedo; dan Country Manager Build Change Mediactrich Triani, di Kantor BPR Nusamba Cepiring, (12/8).
Direktur Keuangan dan Operasional SMF Bonai Subiakto menuturkan, pilot project ini menjadi tonggak dimulainya implementasi rumah hijau untuk MBR. Bonai menjelaskan bahwa penyaluran pembiayaan dikhususkan untuk pembiayaan mikro dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) swadaya ramah lingkungan untuk meningkatkan keterjangakauan kepemilikan rumah MBR sesuai dengan kriteria green housing yang telah ditetapkan Kementerian PUPR.
“Kami terbuka untuk kolaborasi dengan instansi manapun agar mendorong akses kepemilikan rumah MBR. Dengan dana grant dari Build Change dan skema subsidi dalam pembiayaan tersebut diharapkan dapat meringankan angsuran yang dibayarkan masyarakat sehingga dapat meningkatkan affordability MBR semakin terbuka lebar untuk memiliki rumah yang layak, tahan bencana, dan ramah lingkungan tanpa harus terbebani dengan biaya yang terlalu tinggi,” jelas Bonai dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (16/8).
Ia menjelaskan, calon debitur akan mendapatkan subsidi berupa potongan sebesar 20 persen dari jumlah plafon kredit KPPR yang diambil. Pembiayaan dan pendampingan ini menjadi bentuk komitmen dan wujud pemenuhan pembangunan keberlanjutan atau Sustainability Development Goals (SDG) nomor 11, yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan.
“Selain itu, terdapat pula pendampingan dalam proses pembangunan yang dilakukan debitur, sehingga dapat sesuai dengan yang anggaran dan konsep rumah hijau resilien. SMF juga berharap bahwa terdapat lebih banyak insentif yang secara signifikan diberikan kepada masyarakat, seperti dana hibah ini, serta insentif tambahan dari pihak regulator, guna secara efektif mendorong dan memotivasi masyarakat untuk secara aktif memilih dan beralih ke rumah hijau yang ramah lingkungan, dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan,” ujar Bonai.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kendal Sugiono mengapresiasi dukungan SMF dan Build Change, serta merasa bangga terhadap Kabupaten Kendal yang terpilih sebagai pilot project IGAHP.
“Saat ini angka backlog di Kendal mencapai 47 ribu. Dengan adanya dana hibah ini semoga bermanfaat meningkatkan keterjangkauan bagi MBR untuk memiliki rumah yang adaptif dan tahan bencana atas perubahan iklim serta menjadi salah satu upaya dalam pengurangan angka backlog,” ujar Sugiono.
Country Manager Build Change Mediactrich Triani menyampaikan, saat ini pemerintah punya target pengurangan emisi hingga tahun 2030 dan diharapkan sektor perumahan turut berkontribusi di dalamnya.
“Saat ini banyak program-program keberlanjutan, namun masih minim dari sektor perumahan. Dampak dari perubahan iklim, seperti tsunami, gempa, dan angin kencang, membutuhkan rumah yang layak huni bukan hanya dari sanitasi saja melainkan juga ketahanan bangunannya. Dengan berpartisipasinya Build Change dalam IGAHP ini diharapkan dapat menjadi langkah kecil yang dapat membawa perubahan besar dan menstimulasi kesadaran masyarakat kedepannya, sehingga pilot project ini nantinya bisa dijalankan dengan lebih besar lagi,” pungkas Mediactrich Triani.
Comments