Menu
in ,

Sistem Pemberdayaan UMKM Binaan Pertamina

Pajak.com, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahudin Uno mengapresiasi program inovasi sistem pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) selama ini. Terlebih sistem pemberdayaan UMKM yang dilakukan Pertamina itu telah dituangkan dalam buku SME 1000: Encouraging Innovations edisi kedua, yang merupakan bagian dari program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK).

“Saya mengucapkan selamat dan apresiasi pada (peluncuran) buku SME 1000: Encouraging Innovations ini. Karena kalau kita lihat benang merah dari kegiatan entrepreneurship tentunya adalah inovasi. Inovasi yang telah dilakukan Pertamina dalam porsi yang pas. Simpel dan tidak terlalu berlebihan. Namun, dampak yang diharapkan bisa lebih baik, lebih cepat, dan lebih ekonomis. Dengan tiga panduan tersebut, saya yakin UMKM bisa lebih maju dan sukses dibawah binaan Pertamina,” kata Sandi dalam webinar bertajuk UMKM Go Online dan Go Digital menuju UMK Kuat, Bangsa Berdaulat, pada (5/9).

Vice President CSR and SMEPP Management Pertamina Arya Dwi Paramita menjelaskan, buku yang diluncurkan merupakan katalog daftar 1.000 UMKM mitra binaan unggulan Pertamina yang telah melalui proses kurasi. Singkatnya, SME 1000: Encouraging Innovations memuat informasi UMKM yang menceritakan tentang awal membangun usaha dan kiat mempertahankan usaha hingga sukses. Selain itu, buku melampirkan profil usaha, pengenalan produk, alamat, nomor kontak, hingga akun media sosial UMKM.

“Pertamina berharap dapat menyajikan informasi serta pesan-pesan yang mendalam terhadap perkembangan dunia UMKM di Indonesia. Semoga buku ini juga dapat menginspirasi berbagai pihak untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemandirian masyarakat Indonesia lewat dukungan kepada UMKM,” kata Arya.

Sedangkan bagi UMKM binaan Pertamina, kehadiran buku ini diharapkan dapat mendorong perkembangan usahanya, perluasan pasar, peningkatan omzet, business matching antar-UMKM, hingga mampu menjadi UMKM naik kelas yang go modern, go digital, go on-line, dan go global.

Pjs Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation Fajriyah Usman menambahkan, melalui program Pendanaan UMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.

Perseroan berkomitmen mendukung pencapaian program SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (environmental, social, and governance) di seluruh wilayah operasional.

“Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat,” tambah Fajriyah.

Selama beberapa tahun belakangan, Pertamina telah membina ribuan UMKM. Pada tahun 2019 jumlah UMKM binaan sebanyak 2.068 dan bertambah menjadi 3.073 UMKM di tahun 2020. Pertamina mengemas bentuk pembinaan melalui beberapa macam program, antara lain program inkubasi bisnis yang digelar oleh Rumah BUMN (Badan Usaha Milik Negara); program dengan cakupan lebih besar seperti Pertamina SMEXPO 2020; Pertamina UMKM Academy: Fast Track dan Pertamina Youthpreneur 2020. Seluruhnya digelar untuk menunjang UMKM binaan dalam meningkatkan kompetensi, sehingga bisa naik kelas bahkan melakukan ekspor.

Fajriyah menyebutkan, terdapat pelbagai macam UMKM sektor industri yang dibina Pertamina. Mulai dari industri makanan minuman, batik, pakaian jadi, alas kaki, mainan anak, dan beragam jenis industri lainnya.

“Bukan tidak mungkin, industri mikro dan kecil itu jadi pabrik makanan, minuman, pakaian, alas kaki, dan perusahaan besar yang bermula dari UMKM. Pertamina telah membina lebih dari 8.700 mitra binaan yang bergerak di sektor ini. Di mana masing-masing UMKM tersebut memiliki jumlah pekerja yang relatif banyak dibanding sektor lain. Sehingga jika ditotal, pihak yang mendapatkan manfaat dari pendampingan Pertamina ini jauh lebih banyak lagi,” ungkap Fajriyah.

Sebagai informasi, webinar juga dihadiri oleh Direktur Bisnis dan Pemasaran SMESCO  Wientor Rah Mada; ekonom dan pengusaha Budi Satria Isman; dan mitra binaan Pertamina pemilik Kekean Wastra Gallery Achmad Nur Hasim.

Kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari pre-event Gerakan Bangga Buatan Indonesia Kalimantan Timur (GBBI Kaltim) dan SMEXPO 2021. Pertamina berkolaborasi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT); Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves); Provinsi Kalimantan Timur; Bank Indonesia (BI); dan pemangku kepentingan lainnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version