Presiden Prabowo Resmikan 2 Proyek Migas Strategis di Natuna, Investasi Tembus 600 Juta Dolar AS
Pajak.com, Natuna – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan dua proyek strategis sektor minyak dan gas (migas) di wilayah kerja South Natuna Sea Block B, Kepulauan Riau, dengan total investasi tembus 600 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan rasa bangga atas kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam kedua lapangan proyek yang bernama Forel dan Terubuk tersebut.
“Saya juga menyampaikan betapa bangganya kami pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia atas prestasi yang membanggakan ini, yaitu peresmian dua proyek ini yang merupakan peresmian pertama di bidang lifting migas pada masa pemerintahan baru yang saya pimpin,” jelas Prabowo, dikutip Pajak.com pada Sabtu (17/5/25).
Dalam kesempatan itu, Prabowo menekankan bahwa kemandirian energi sangat vital bagi kemerdekaan dan kekuatan bangsa. “Apabila sebuah negara swasembada pangan dan swasembada energi, bangsa itu akan sangat kuat. Bangsa itu tidak bisa diganggu oleh bangsa lain. Bangsa itu akan survive menghadapi keadaan manapun,” tegasnya.
Prabowo juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi dan industri energi sebagai penopang masa depan bangsa. Ia menyoroti kontribusi besar proyek ini dalam membuktikan bahwa Indonesia memiliki kemampuan teknologi yang mumpuni.
“Menteri ESDM telah menyampaikan bahwa proyek ini membuktikan kemampuan anak-anak bangsa Indonesia untuk menguasai teknologi industri migas dengan tingkat komponen dalam negeri proyek yang mendekati 100 persen,” katanya.
Prabowo menyampaikan bahwa di tengah prospek masa depan Indonesia yang gemilang, kewaspadaan tetap diperlukan karena masih ada kekuatan-kekuatan yang sejak lama menghendaki Indonesia tidak eksis dan terpecah belah. Namun, ia menegaskan bahwa bangsa Indonesia mampu menghadapi tantangan tersebut dengan terus bekerja keras dan memperkuat diri demi menjamin masa depan yang aman bagi generasi mendatang.
“Namun kita buktikan hari demi hari, bahwa kita mampu. Kita bekerja terus, kita memperkuat diri, sehingga kita amankan masa depan untuk anak-anak dan cucu-cucu kita,” pungkas Prabowo.
Dikerjakan oleh Anak Bangsa, Menggunakan Teknologi Dalam Negeri
Di lokasi terpisah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa proyek ini bukan hanya strategis dari sisi energi, tetapi juga dari sisi kemandirian teknologi.
“Ini adalah wilayah kerja untuk minyak yang terjauh di Indonesia sekarang ini,” ujar Bahlil.
Bahlil menjelaskan bahwa, proyek ini digarap oleh Medco E&P Natuna sebagai operator utama. Seluruh tenaga kerja dan kapal yang digunakan adalah hasil karya anak bangsa.
“Proyek ini mempunyai nilai strategis karena yang punya adalah anak kandung daripada Republik Indonesia, pekerjanya juga semua anak-anak negara Republik Indonesia, termasuk kapal FPSO-nya, pertama juga adalah buatan 100 persen TKDN Indonesia,” jelas Bahlil.
Dalam paparannya, Bahlil juga menekankan bahwa proyek ini merupakan bagian dari visi besar pemerintah untuk meningkatkan produksi migas nasional. Pemerintah menargetkan lifting migas mencapai 1 juta barel per hari pada 2029–2030. Saat ini, angka lifting baru mencapai sekitar 580 ribu barel per hari.
“Proyek Forel dan proyek Trubuk merupakan bagian dari pengembangan potensi minyak dan gas bumi di wilayah kerja South Natuna. Kami melaporkan bahwa di tahun 2029–2030 itu minimal 900 sampai 1 juta barel per hari,” kata Bahlil.
Adapun, produsi minyak dari kedua lapangan ini ditargetkan mencapai 20 ribu barel per hari, dan produksi gas mencapai 68 million standard cubic feet per day. Proyek yang digarap Medco ini menyerap sebanyak 2.300 orang pekerja saat proses konstruksi.
“Proyek ini punya nilai strategis karena yang punya adalah anak kandung Republik Indonesia, pekerjanya semua anak-anak Indonesia termasuk kapal FPSO Medco itu buatan 100 persen TKDN,” jelasnya.
Comments