in ,

Prabowo Akan Bentuk Koperasi di 80 Ribu Desa Agar Harga Pangan Lebih Murah 

Prabowo Akan Bentuk Koperasi
FOTO: Setkab RI

Prabowo Akan Bentuk Koperasi di 80 Ribu Desa Agar Harga Pangan Lebih Murah 

Pajak.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto akan bentuk Koperasi Desa Merah Putih (Kop Des Merah Putih) di 70 ribu hingga 80 ribu desa di seluruh Indonesia. Koperasi ini dibentuk agar harga pangan di Indonesia dapat lebih murah.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan bahwa Kop Des Merah Putih merupakan kebijakan strategis pemerintah untuk memperkuat perekonomian desa karena akan menjadi sentra aktivitas bisnis masyarakat. Koperasi ini memiliki fungsi utama sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran hasil pertanian masyarakat.

“Pemerintah akan mengoptimalkan dana desa yang telah ada untuk mendukung pendanaan program ini. Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) juga berperan dalam pendanaan melalui skema cicilan selama tiga hingga lima tahun guna memastikan koperasi dapat beroperasi secara optimal sejak awal. Satu desa tadi diperkirakan akan mengeluarkan anggaran sampai Rp3 miliar sampai Rp5 miliar. Kita ada dana desa Rp1 miliar per tahun. Kalau 5 tahun berarti Rp5 miliar,” jelas Zulhas kepada awak media usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin langsung oleh Prabowo, di Istana Merdeka, dikutip Pajak.com(6/3).

Dengan terbentuknya Kop Des Merah Putih, pemerintah berharap perekonomian desa dapat semakin kuat, distribusi pangan lebih efisien, dan kesejahteraan masyarakat pedesaan meningkat.

“Program ini akan terus dikawal agar dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” imbuh Zulhas.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menuturkan bahwa Kop Des Merah Putih dikembangkan melalui tiga pendekatan utama. Pertama, membangun koperasi baru. Kedua, merevitalisasi koperasi yang sudah ada. Ketiga, membangun dan mengembangkan.

“Ada sekitar 64 ribu kelompok tani yang siap bermigrasi menjadi koperasi, sehingga sistem pertanian dan distribusi pangan di desa dapat terintegrasi dengan lebih baik,” ungkap Budi.

Pemerintah berharap hadirnya Kop Des Marah Putih dapat memutus mata rantai distribusi barang yang selama ini merugikan produsen dan konsumen.

Baca Juga  Zulhas: Seluruh Produk Pangan Dalam Negeri Tidak Kena PPN 12 Persen!

“Supaya bisa lebih murah harga-harga di masyarakat,” tegas Budi.

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto memastikan kebijakan pembentukan Kop Des Merah Putih segera didukung dengan revisi regulasi yang mengatur penggunaan dana desa. Yandri menekankan, tujuan utama kebijakan ini adalah untuk memastikan desa di seluruh Indonesia semakin berkembang karena memiliki fondasi ekonomi yang kuat.

“Koperasi Desa Merah Putih semangatnya bagaimana suasana pangan lebih maju. Inti pokoknya desa semua maju, desa semua berkembang dengan baik. Kita akan bangun desa, bangun Indonesia,” ujar Yandri.

Seperti diketahui, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyebut Indonesia sebagai negara dengan harga pangan yang tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. IKAPPI menganalisis hal itu disebabkan oleh masalah distribusi pangan setiap daerah.

Laporan Bank Dunia (World Bank) berjudul ‘Indonesia Economic Prospect (IEP) Desember 2022’ menyebut harga beras di Indonesia 28 persen lebih tinggi dibandingkan harga beras Filipina. Selain itu, harga beras di Indonesia juga dua kali lipat lebih tinggi daripada harga beras di Vietnam, Kamboja, dan Myanmar. World Bank menilai tingginya harga beras di Indonesia menjadi salah satu pendorong dari kenaikan inflasi domestik.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *