in ,

Jadi Akar Perekonomian Nasional, Menko Airlangga Dorong Koperasi Terus Tumbuh

Airlangga Dorong Koperasi Terus Tumbuh
FOTO: IST

Jadi Akar Perekonomian Nasional, Menko Airlangga Dorong Koperasi Terus Tumbuh

Pajak.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya koperasi sebagai penggerak utama perekonomian nasional. Dalam Musyawarah Nasional Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) yang berlangsung di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Kamis (19/12), Airlangga dorong koperasi untuk terus tumbuh, beregenerasi, dan berkontribusi lebih besar dalam perekonomian.

“Tentu kami sangat berharap bahwa koperasi bisa terus bergerak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga mendorong sektor produktif sesuai dengan amanat Undang-Undang Koperasi,” kata Airlangga, dikutip Pajak.com pada Jumat (20/12).

Hingga kuartal ketiga 2024, ekonomi Indonesia menunjukkan performa yang solid dengan pertumbuhan 5,03 persen secara kumulatif. Sementara itu, inflasi tetap terkendali pada level 1,55 persen (yoy) di November 2024, jauh di bawah target 2,5 persen ±1 persen. Konsumsi rumah tangga juga tetap tumbuh kuat, diproyeksikan mencapai lebih dari 5 persen tahun ini, didukung daya beli masyarakat yang stabil.

Baca Juga  Inflasi Terkendali, Aktivitas PMI Manufaktur Ekspansi Lebih Tinggi

Peran Strategis Koperasi dan UMKM

Menko Airlangga menegaskan bahwa koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam mendorong ekonomi kerakyatan. Saat ini, koperasi masih didominasi oleh sektor jasa keuangan (66 persen) dan perdagangan (17 persen), sementara sektor riil seperti pertanian, perkebunan, dan peternakan membutuhkan penguatan lebih lanjut.

“Sektor produksi diharapkan bisa mempekerjakan banyak orang dan tentunya sektor produksi bisa menambah supply barang di dalam negeri. Kita berharap bahwa proporsi daripada industri ataupun produsen dari DEKOPIN, induk koperasi, itu semakin meningkat,” jelasnya.

Pemerintah juga berupaya mendorong peningkatan kewirausahaan di Indonesia, sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto. Salah satu cara yang diandalkan adalah memaksimalkan peran koperasi sebagai induk kewirausahaan yang menjangkau sektor-sektor produktif.

Baca Juga  Anak Buah Sri Mulyani Jadi Tersangka Kasus Jiwasraya, Misbakhun: Ini Pembelajaran!

Untuk mendukung koperasi dan UMKM, pemerintah menyediakan akses pembiayaan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga rendah. Hingga 30 November 2024, realisasi KUR mencapai Rp 269,48 triliun, atau 96,24 persen dari target, dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) terkendali di angka 2,19 persen.

Selain itu, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) turut memberikan kontribusi dalam pendanaan koperasi, terutama di sektor riil. Penyaluran dana di sektor ini meningkat drastis dari Rp 38,7 miliar pada 2020 menjadi Rp 506,2 miliar pada 2023, mencatatkan pertumbuhan hingga 960,53 persen.

Airlangga juga mendorong koperasi untuk beradaptasi dengan digitalisasi guna meningkatkan efisiensi dan memperkuat jaringan keanggotaan. “Digitalisasi koperasi akan memperluas akses ke rantai pasok dan jaringan data, sehingga menciptakan peluang lebih besar bagi anggotanya,” jelasnya.

Baca Juga  Makan Bergizi Gratis jadi Pendongkrak Industri Kecil

Airlangga berharap agar DEKOPIN terus menjadi motor penggerak koperasi di Indonesia. “DEKOPIN harus menjadi game changer yang mendorong kewirausahaan masyarakat, terutama di sektor mayoritas, agar koperasi dapat terus menjadi akar utama perekonomian nasional,” pungkasnya.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *