in ,

PLN Reduksi Emisi Karbon Hingga 1,05 Juta Ton CO2e

PLN Reduksi Emisi Karbon
FOTO: Pajak.com

PLN Reduksi Emisi Karbon Hingga 1,05 Juta Ton CO2e

Pajak.com, Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN berhasil mereduksi emisi karbon hingga 1,05 juta ton CO2e sepanjang 2023 berkat pemanfaatan biomassa dalam teknologi co-firing pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo meyakini, teknologi co-firing merupakan sebuah terobosan untuk transisi energi di tanah air.

Sebagai informasi, co-firing adalah substitusi batu bara pada rasio tertentu dengan bahan biomassa, seperti kayu, sampah, cangkang sawit, serbuk gergaji, dan sebagainya.

“PLTU milik PLN juga telah memproduksi energi bersih sebesar 1,04 terawatt hour (TWh) pada tahun lalu. Capaian sepanjang 2023 ini meningkat jika dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. Dalam produksi reduksi emisi karbon, misalnya, PLN mampu menambah pengurangan emisi hingga 450 ribu ton CO2. Produksi energi bersih pun tumbuh hingga lebih dari 77 persen dari realisasi tahun 2022 sebesar 575 gigawatt hour (GWh),” ungkap Darmawan dalam keterangan tertulis, dikutip Pajak.com, (4/1).

Baca Juga  Jaga Ekonomi Nasional, Wamenkeu Beberkan Strategi Hadapi Konflik Timur Tengah 

Dikembangkan sejak 2021, substitusi batu bara dengan biomassa tak hanya mampu mengurangi emisi karbon, namun juga menggerakkan ekonomi kerakyatan. Menurut Darmawan, peningkatan ekonomi bisa dioptimalkan karena rantai pasok biomassa akan banyak melibatkan masyarakat secara langsung. Ekosistem biomassa terus dikembangkan dengan menggandeng komunitas lokal, koperasi, usaha mikro kecil menengah (UMKM), hingga pemerintah daerah setempat sekitar lokasi sumber biomassa.

“Selain pengurangan emisi, teknologi ini akan mengurangi penggunaan energi fosil. Co-firing tidak hanya menghasilkan listrik andal, namun tetap murah bagi masyarakat. Lebih dari itu, co-firing juga mendorong perekonomian kerakyatan lewat keterlibatan langsung masyarakat dalam pengembangan biomassa,” imbuhnya.

Sepanjang 2023, PLN telah menyerap biomassa sebanyak 1 juta ton untuk 43 PLTU yang tersebar di tanah air. Angka ini tumbuh lebih dari 71 persen dibandingkan realisasi serapan biomassa 2022 yang sebesar 585 ribu ton.

Baca Juga  Cara Penting Identifikasi dan Lapor Penipuan Digital

“Dengan target 52 PLTU menggunakan co-firing secara bersamaan, PLN terus melakukan uji coba pada teknologi ini. Dengan begitu, 52 PLTU di Indonesia bisa seluruhnya menggunakan co-firing hingga tahun 2025. Bahkan pada akhir 2023, PLN telah berhasil mengimplementasikan (di beberapa) PLTU, dimana 100 persen biomassa beroperasi selama 15 hari dalam satu bulan di PLTU Sintang (Kalimantan Barat),” ungkap Darmawan.

Menurutnya, capaian tersebut merupakan yang pertama dan terlama di Indonesia, sekaligus sebagai jawaban masa depan energi bersih di tanah air. Ke depan, PLN akan terus mengembangkan teknologi dalam menjawab tantangan zaman.

“100 persen penggunaan biomassa ini adalah bentuk konsistensi PLN dalam menghadirkan energi bersih untuk Indonesia yang lebih baik. Sebagai pionir, keberhasilan ini juga saya harapkan dapat menjadi pemacu motivasi untuk dapat diterapkan pada PLTU lainnya,” pungkas Darmawan.

Baca Juga  BI: Kinerja Kegiatan Dunia Usaha Meningkat Kuartal I-2024

Baca juga: 

PLN Siap Jadi Raksasa “Carbon Trading” di Bursa Karbon Indonesia https://www.pajak.com/ekonomi/pln-siap-jadi-raksasa-carbon-trading-di-bursa-karbon-indonesia/

KSP dan ACEXI Akselerasi Perdagangan Karbon Indonesia https://www.pajak.com/ekonomi/ksp-dan-acexi-akselerasi-perdagangan-karbon-indonesia/. 

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *