“Kami tentu berharap bahwa kilang dapat kami operasikan kembali setelah kita berhasil melakukan pemadaman sehingga tidak ada kendala pasokan suplai ke masyarakat,” ujarnya.
Penyebab kebakaran masih kini masih dalam proses penelusuran. Namun, Corporate Secretary Subholding Refining and Petrochemical Pertamina Ifky Sukarya mengungkap, kebakaran terjadi saat hujan lebat disertai petir.
Sebagai informasi, RU VI Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan Pertamina dengan kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah atau crude oil menjadi produk-produk BBM, non-BBM, dan petrokimia. Sampai saat ini, RU VI Balongan mampu memproduksi premium, pertamax, pertamax plus, solar, pertamina DEX, kerosene (minyak tanah), elpiji, hingga propylene. Produksi utamanya dipasok ke Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat, dan sekitarnya.
Comments