Menu
in ,

Pertamina Bangun Sanitasi di 10 Desa Wisata Danau Toba

Pertamina Bangun Sanitasi di 10 Desa Wisata Danau Toba

FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi kolaborasi dan dukungan berbagai pihak dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Danau Toba, seperti yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) atau Pertamina. Sandi mengemukakan, Pertamina dalam hal ini membantu pembangunan sanitasi berstandar nasional di 10 desa wisata di Danau Toba.

Upaya sinergi ini terbangun setelah Kemenparekraf meluncurkan kick-off revitalisasi toilet di tempat wisata Indonesia pada 17 Maret lalu. Menariknya, tak hanya masyarakat dan asosiasi setempat saja yang terpanggil, tapi juga BUMN dan swasta; sehingga Sandi membentuk program ini menjadi sebuah gerakan.

“Presiden telah memberikan perhatian yang luar biasa dan menugaskan saya bersama menteri yang lain untuk pengembangan kawasan wisata super prioritas. Dan, Danau Toba sebagai satu dari lima destinasi super prioritas, kami mendorong untuk terus dikembangkan atraksi, amenitas, dan aksesibilitas di dalamnya,” kata Sandi di acara serah terima bantuan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Pertamina di Danau Toba secara daring, Jumat (16/4).

“Keberadaan toilet berstandar yang memenuhi aspek kebersihan, kenyamanan, dan kesehatan akan memberikan nilai tambah dalam pengembangan pariwisata Danau Toba secara khusus, dan Indonesia pada umumnya,” ucapnya.

Sandi pun menjelaskan, berdasarkan data Travel & Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF) pada 2019, ada tiga dari 14 pilar penilaian daya saing pariwisata Indonesia yang posisinya di atas 100 dari 141 negara.

“Tiga pilar itu yakni environmental sustainability, tourist service infrastructure, serta health and hygiene. Ini harus menjadi perhatian,” tegasnya.

Sandi berharap, dengan adanya toilet yang memenuhi standar nasional ini dapat membantu meningkatkan kualitas dan daya saing pariwisata Indonesia ke depan.

“Saya sudah tiga kali mengunjungi Danau Toba dalam tiga bulan terakhir. Saya melihat pengembangan amenitas, salah satunya ketersediaan toilet menjadi salah satu poin penting. Pariwisata tidak akan mampu menjual destinasi berkualitas dan berkelanjutan kalau toiletnya tidak berkualitas. Destinasi tidak akan menjadi prioritas kalau toiletnya tidak berkualitas,” urainya.

Pertamina, ujar Sandi, tak hanya membangun sanitasi tapi juga memberdayakan masyarakat untuk pengelolaan 10 fasilitas sanitasi di desa wisata tersebut dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Pertamina dalam program TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan)-nya yang akan melakukan pendampingan selama setahun ke depan dalam pengelolaan toilet dengan melibatkan BUMDes. Masyarakat di kawasan Danau Toba diharapkan juga bergabung untuk memaksimalkan dan berpartisipasi agar toilet ini tetap bersih,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Menjaga keberlangsungan dan kebersihan toilet ke depan harus menjadi tanggung jawab bersama.

“Terlihatnya sederhana, tapi ini justru hal yang sangat esensial. Kalau kita bisa memelihara toilet dengan baik, tentu kita juga bisa menjaga keberlangsungan yang lain. Saya berharap semua ini dapat berjalan dengan baik,” kata Luhut.

Masih dalam implementasi PKBL, Pertamina juga berkomitmen untuk memberikan pendanaan kepada 56 pelaku usaha mikro kecil, melalui skema program kemitraan di kawasan wisata Danau Toba.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version