in ,

Pendapatan Naik, Lintasarta Bagikan Dividen 36,8 Persen

lintasarta dividen
Foto: Dok. Lintasarta

Pendapatan Naik, Lintasarta Bagikan Dividen 36,8 Persen

Pajak.comJakarta – Lintasarta mengumumkan akan membagikan dividen sebesar 36,8 persen dari total laba bersih kepada para pemegang saham. Corporate Secretary General Manager Lintasarta Triharry Darmawan Oetji mengatakan, angka dividen itu didapat dari pendapatan usaha Lintasarta yang tercatat naik sekitar 6,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2023, pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) Lintasarta tercatat naik dengan pertumbuhan sekitar 13 persen dari tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan dan kinerja Lintasarta yang sangat baik tahun 2022 didorong oleh beberapa inisiatif bisnis dan korporat yang kami lakukan bersama-sama. Selama 2022, Lintasarta melakukan beberapa kerja sama penting melalui anak usaha dan joint venture,” ucap Triharry usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Jakarta, dikutip Pajak.com, Sabtu (13/5).

Triharry menjelaskan, sesuai ketentuan anggaran dasar perusahaan, masa bakti sebagian direksi Lintasarta juga berakhir pada RUPST 2023. Para pemegang saham kemudian menunjuk Bayu Hanantasena sebagai Direktur Utama Lintasarta.

Baca Juga  Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Kerja Sama Pemensiunan Dini Pembangkit Listrik Batu Bara

Bayu diamanahkan dengan keyakinan bahwa keahlian dan pengalamannya akan mampu melanjutkan upaya manajemen sebelumnya dan menjawab tantangan masa depan dengan peluang yang berkembang di industri teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Sebelumnya, Bayu menjabat sebagai Komisaris Lintasarta sejak tahun 2020 hingga 2023. Ia juga pernah menjabat sebagai Chief Business Officer PT Indosat Tbk pada 2020-2023.

Triharry juga menyebut berbagai aksi korporasi, kolaborasi, dan inisiatif perusahaan yang telah dilakukan selama tahun 2022. Salah satunya, Lintasarta bersama Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan BDX Asia Data Center Holdings Pte. Ltd. mendirikan joint venture untuk membangun bisnis data center di Indonesia bernama PT Starone Mitra Telekomunikasi (BDx Indonesia).

“BDx Indonesia dibangun secara patungan dengan total nilai Rp 4,4 triliun, serta diproyeksikan untuk meningkatkan kapasitas, memperluas target pasar, dan meningkatkan kualitas layanan data center berstandar global di Indonesia,” imbuhnya.

Baca Juga  Catat! Jadwal Rekayasa Lalin Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Lintasarta juga terus memperluas jaringan secara masif untuk mendukung percepatan pemerataan jaringan di Indonesia. Salah satunya, melalui keterlibatan Lintasarta dalam mendukung konektivitas di Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa Batam.

Triharry mengklaim, upaya ini juga selaras dengan misi pemerintah dalam mempersiapkan infrastruktur tambahan 12.083 kilometer fiber optic pada 2024, untuk meningkatkan ketahanan dan mengintegrasikan jaringan nasional yang tidak terhubung, serta jaringan internasional.

Dengan perluasan jangkauan fiber optic tersebut, Lintasarta berharap dapat membantu akselerasi tercapainya transformasi digital yang merata di Indonesia melalui akses jaringan berkecepatan tinggi.

“Dukungan ini juga merupakan bagian dari solusi Lintasarta yang terintegrasi, mulai dari konektivitas hingga solusi teknologi informasi lainnya,” ucapnya.

Selain itu, Lintasarta juga telah melakukan jual-beli saham anak usahanya, PT Arta Integrasi Teknologi (ARINT), dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Menurut Triharry, upaya ini dilakukan sebagai upaya pengembangan portofolio bisnis dan bentuk kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia.

Baca Juga  Pemerintah Cabut Aturan Pembatasan Barang Bawaan Pekerja Migran

Ia menyebut, transaksi jual-beli saham ini dilakukan untuk mengantisipasi tren transaksi digital di dunia dan untuk memperkuat peran Artajasa di dalam ekosistem digital Indonesia.

“Kinerja perusahaan yang signifikan selama tahun 2022 ini kami harapkan dapat terus ditingkatkan di masa-masa mendatang. Kami juga berharap dapat terus bertumbuh secara positif bersama seluruh pelanggan, stakeholders, dan masyarakat Indonesia, di tengah cepatnya perubahan tren digital yang terjadi setiap tahunnya,” tutup Triharry.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *