Pajak.com, Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, pemerintah telah memiliki lima strategi untuk mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor minyak dan gas (migas) pada 2022. Hal itu ia sampaikan dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pada Rabu (9/6).
Menurut Febrio, penerimaan migas hingga saat ini masih cenderung fluktuatif, termasuk akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pemerintah akan terus memperbaiki kebijakan di bidang migas agar penerimaan negara semakin meningkat.
“Harapannya, inilah yang dapat meningkatkan penerimaan, mengurangi impor migas, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung industri nasional,” jelas Febrio.
Febrio menyebutkan, pemerintah telah memiliki lima strategi untuk meningkatkan penerimaan migas 2022. Pertama, meningkatkan lifting migas, antara lain melalui penyederhanaan dan kemudahan perizinan untuk meningkatkan investasi hulu migas; meningkatkan dan memperluas kebijakan pelayanan satu pintu; serta melakukan eksplorasi untuk penemuan cadangan besar.
Kedua, mendorong pelaksanaan kontrak bagi hasil dan pengendalian biaya operasional kegiatan usaha migas, antara lain dengan mendorong skema bagi hasil pengusahaan hulu migas yang ada saat ini agar pelaku usaha dapat menjalankan usahanya secara efektif dan efisien.
Comments