in ,

Pemerintah Perkuat Stabilitas Ekonomi: Manufaktur Melonjak, Inflasi Terkendali

Pemerintah Stabilitas Ekonomi
FOTO: IST

Pemerintah Perkuat Stabilitas Ekonomi: Manufaktur Melonjak, Inflasi Terkendali

Pajak.com, Jakarta – Perekonomian Indonesia terus menunjukkan ketahanan di tengah tantangan global. Pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi dengan mendorong sektor manufaktur, menjaga daya beli masyarakat, dan mengendalikan inflasi.

Salah satu indikator positif terlihat dari kenaikan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur yang mencapai 53,6 pada Februari 2025, tertinggi dalam 11 bulan terakhir. Peningkatan ini didorong oleh lonjakan pesanan baru serta aktivitas produksi yang lebih baik.

Tren positif PMI Manufaktur Indonesia menunjukkan sektor industri terus berkembang. Dengan angka 53,6, Indonesia menjadi negara dengan PMI Manufaktur tertinggi kedua di dunia setelah India. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu, menyatakan bahwa pencapaian ini memberikan harapan besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Meskipun perekonomian global dan situasi geopolitik saat ini membawa tantangan besar dan sulit diprediksi, capaian ini memberikan harapan bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Febrio dalam keterangan resminya, dikutip Pajak.com pada Rabu (5/3/2025).

Baca Juga  Di Tengah Kasus Dugaan Korupsi, Pertamina Tegaskan Akan Tetap Impor Minyak Mentah 

Di tingkat global, beberapa negara mitra dagang utama Indonesia juga mencatatkan ekspansi, seperti Amerika Serikat (51,6), Cina (50,8), dan India (57,1). Hal ini menunjukkan bahwa permintaan global tetap solid meskipun masih ada ketidakpastian ekonomi dan dinamika geopolitik yang perlu diwaspadai.

Konsumsi Domestik Tetap Tangguh, Daya Beli Masyarakat Terjaga

Selain manufaktur, konsumsi domestik juga menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas ekonomi. Pada Januari 2025, Indeks Kepuasan Konsumen (IKK) mencapai 127,2, menunjukkan optimisme masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi. Sementara itu, Indeks Penjualan Ritel (IPR) tetap tumbuh 0,4 persen, mencerminkan daya beli masyarakat yang masih kuat.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa konsumsi domestik masih menjadi pilar utama dalam mendukung stabilitas harga dan menjaga kepercayaan konsumen. Dengan konsumsi yang kuat, perekonomian nasional diharapkan terus tumbuh di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian.

Baca Juga  Menteri Investasi dan Menaker Perkuat Sinergi untuk Serap 2,9 Juta Tenaga Kerja

Pemerintah juga berhasil menjaga kestabilan harga dengan kebijakan yang tepat sasaran. Pada Februari 2025, terjadi deflasi sebesar 0,09 persen secara tahunan (year on year/yoy) yang sebagian besar dipengaruhi oleh program diskon tarif listrik 50 persen pada Januari dan Februari 2025.

“Diskon tarif listrik yang diberikan akan menyebabkan angka inflasi yang rendah dalam beberapa bulan ke depan. Program ini merupakan bagian dari serangkaian paket kebijakan stimulus ekonomi yang diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat,” jelas Febrio.

Di sisi lain, inflasi inti tetap stabil di angka 2,48 persen yoy, didorong oleh sektor perawatan pribadi dan rekreasi. Inflasi pangan bergejolak juga mulai melandai di angka 0,56 persen yoy seiring dengan harga pangan yang semakin terkendali, terutama karena masuknya musim panen raya padi dan meningkatnya produksi hortikultura.

Baca Juga  Percepat Hilirisasi, Kementerian ESDM Bakal Bangun Kilang Minyak dan Gasifikasi Batu Bara

Untuk menjaga keterjangkauan harga pangan selama Ramadan, pemerintah mengimplementasikan berbagai kebijakan seperti:

  • Operasi pasar dan gerakan pasar murah untuk memastikan harga pangan tetap stabil.
  • Fasilitasi dan pengawasan distribusi guna menjamin pasokan tetap lancar.
  • Menjaga level harga gabah agar kesejahteraan petani tetap terjaga di tengah musim panen raya.
  • Insentif transportasi, seperti diskon tarif tol dan PPN DTP tiket pesawat selama Ramadan dan Idulfitri, guna meningkatkan mobilitas masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *