in ,

Pemerintah Genjot Ekonomi Digital Demi Kejar Target Pertumbuhan 8 Persen

Pemerintah Ekonomi Digital
FOTO: IST

Pemerintah Genjot Ekonomi Digital Demi Kejar Target Pertumbuhan 8 Persen

Pajak.com, Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan mencapai 8 persen pada tahun 2029. Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa ekonomi digital menjadi salah satu lompatan besar untuk mewujudkan target tersebut.

“Ekonomi digital adalah salah satu cara kita meloncat, karena kita dengan negara lain adalah level playing field,” ujar Airlangga, dikutip Pajak.com pada Selasa (3/12).

Ia menjelaskan, nilai ekonomi digital Indonesia saat ini sudah mencapai 90 miliar dollar Amerika Serikat (AS) dan diproyeksikan meningkat menjadi 120 miliar dollar AS pada 2025. Bahkan, pada 2030, nilai ini diperkirakan akan melonjak hingga 400 miliar dollar AS.

Baca Juga   Ekonom UI Perkirakan BI Pertahankan Suku Bunga 6 Persen di Desember

Menurut Airlangga, Indonesia memiliki keunggulan dalam ekonomi digital dibanding negara-negara Asia lainnya. Inisiatif Indonesia dalam mendorong Digital Economy Framework Agreement (DEFA) selama kepemimpinan di ASEAN 2023 menjadi salah satu tonggak penting pengembangan ekonomi digital di kawasan.

“Tidak ada kerja sama multilateral di belahan dunia lain yang sudah mengangkat digital seperti negara ASEAN,” tambahnya.

Airlangga juga memaparkan pilar-pilar utama transformasi ekonomi yang mencakup hilirisasi industri, penguatan infrastruktur, transisi energi, dan peningkatan lapangan kerja. Salah satu upaya konkret adalah penyelesaian 18 proyek strategis nasional (PSN) pada 2024 dan 30 proyek lainnya pada 2025.

“Pengusaha yang mendapatkan fasilitas PSN harus terus menggenjot dan merealisasikan proyek-proyek ini. Partisipasi swasta sangat penting,” kata Airlangga.

Baca Juga  Realisasi PNBP Lampaui Target, Tembus Rp579,5 Triliun pada 2024

Pemerintah juga akan mendukung sektor pertanian melalui pengembangan food estate di berbagai wilayah, seperti Merauke, Kalimantan Tengah, dan Sumatera.

Sebagai langkah antisipasi menghadapi ketidakpastian global, pemerintah meningkatkan daya beli masyarakat dengan menaikkan upah minimum sebesar 6,5 persen. Selain itu, program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada 12-16 Desember 2024 diharapkan dapat menjadi stimulus ekonomi. Pemerintah juga menurunkan harga tiket pesawat dalam negeri sebesar 10 persen untuk mendorong pariwisata.

“Pemerintah sudah memutuskan untuk membuka lebih banyak penerbangan regional, seperti ke KEK Tanjung Kelayang di Bangka Belitung dan Labuan Bajo,” tambahnya.

Melalui berbagai langkah ini, Airlangga optimistis bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen dapat tercapai dengan sinergi pemerintah dan pengusaha.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *