Menko Airlangga Ungkap Sejumlah “Key Sectors”Dorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan
Pajak.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan sejumlah sektor kunci yang akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam Rapat Rencana Kerja dan Anggaran di Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat RI, Senin (2/12).
“Di tahun 2025, target pertumbuhan ekonomi yang sudah ditetapkan antara Pemerintah dengan DPR sebesar 5,2 persen, inflasi di rentang 2,5±1 persen, serta tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,5 persen sampai dengan 5,0 persen,” ujar Airlangga dikutip Pajak.com pada Selasa (3/12).
Menurutnya, target tersebut menjadi fokus utama pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025, Airlangga menyoroti pentingnya pengembangan sejumlah sektor kunci. Sektor-sektor tersebut meliputi manufaktur (hilirisasi), jasa, pariwisata, konstruksi atau perumahan, ekonomi digital, semikonduktor, serta ekonomi hijau yang mendukung transisi energi. Sektor-sektor ini dipandang sebagai penggerak utama (key drivers) untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen pada 2028-2029.
Airlangga juga menjelaskan bahwa, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen di tahun 2028-2029 dibutuhkan key drivers berupa menjaga tingkat konsumsi di level 5-6 persen, pertumbuhan investasi di kisaran 10 persen, dan pertumbuhan ekspor di kisaran 9 persen.
Selain itu, pemerintah telah menyusun sejumlah program Quick Win yang akan menjadi prioritas, termasuk penguatan industri, sistem logistik, peningkatan ekspor, pengembangan kawasan ekonomi, transformasi ekonomi digital, pengembangan pariwisata, dan peningkatan produktivitas tenaga kerja. Airlangga menegaskan bahwa, langkah ini dirancang untuk memperkuat pondasi ekonomi nasional sekaligus memastikan pemerataan kesejahteraan di seluruh wilayah Indonesia.
Kemenko Perekonomian juga menetapkan tiga indikator utama dalam Rancangan Teknokratik Rencana Strategis 2025-2029, yaitu pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan tingkat pengangguran terbuka. Ketiga indikator tersebut akan dikawal oleh Kemenko Perekonomian dan kementerian/lembaga yang dikoordinasikan.
Langkah ini sejalan dengan tujuan besar pemerintah untuk mendorong kemandirian bangsa, menciptakan lapangan kerja berkualitas, memperkuat pembangunan sumber daya manusia, dan memberantas kemiskinan. Airlangga optimistis bahwa melalui koordinasi dan kerja sama lintas sektor, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Comments