Menu
in ,

Once dan Musikus Dunia Rilis Lagu dalam Bentuk NFT

Pajak.com, Jakarta – Penyanyi ternama tanah air, Once Mekel, akan merilis lagu “Human Race” dalam bentuk non-fungible token (NFT) yang disediakan oleh WiseArt, perusahaan teknologi di Swiss. Mantan vokalis Dewa 19 ini mengatakan, karya itu merupakan bagian dari dream team project yang diprakarsai juga oleh Indra Putra dan Edo Widiz. Menariknya, dream team project berkolaborasi dengan musikus dunia, seperti Jeff Scott Soto, Dino Jelusis, Derek Sherinian, Ron ‘Bumblefoot’ Thal, Billy Sheehan, dan Simon Philips.

“Kami sangat bersyukur, bahwa lagu “Human Race” telah hadir dalam bentuk NFT yang di dukung oleh WiseArt. Melalui teknologi NFT ini dalam waktu dekat kami akan meluncurkan program baru dalam lagu itu, yakni music collaboration program,” ujar Once dalam keterangan tertulis yang dikutip Pajak.com, (7/3).

Ia menjelaskan, program kolaborasi musik ini bisa dilakukan oleh siapa saja, baik penyanyi; pemain gitar, drum, bas; dan pemain musik traditional. Mereka mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi (featuring) dengan dream team project. Dengan demikian, di dalam lagu ‘Human Race’ akan ada versi yang berbeda-beda.

“Caranya sangat mudah, yaitu dengan membeli track dari lagu “Human Race” melalui NFT yang kami sediakan di platform WiseArt dan di mana nanti anda dapat berkreasi dengan menambahkan rekaman track bar,  lalu kirim balik kepada kami,” kata Once.

Selanjutnya, dream team project akan melakukan seleksi yang terbaik dan akan merilisnya dengan versi terbaru dalam lagu ‘Human Race’.

“Kami juga sedang mempersiapkan track lagu terbaik, khususnya lagu-lagu dari album Intrinsik (salah satu album Once) yang juga akan dihadirkan dalam bentuk NFT dengan konsep yang sama seperti “Human Race”, music collaboration program. Dengan kata lain, kami berharap program ini dapat menjadi pionir terhadap peluang baru dalam hal berkolaborasi musik dengan skala international termasuk distribusi musik secara world wide,” ungkap Once.

Dalam kesempatan yang sama, Indra Putra mengatakan, hasil kolaborasi dan penjualan NFT ini akan diberikan kepada program yang mendukung perubahan lingkungan.

“Pendapatan dari program ini akan menjadi kontibusi kepada program human race forest dengan kerja sama dengan ForestNation untuk mencegah climate change,” ujar Indra.

Di Indonesia, musisi yang memanfaatkan NFT untuk meluncurkan lagu juga telah dilakukan oleh Trio Laleilmanino yang beranggotakan Nino RAN; Lale dan Ilman Maliq & D’Essentials. Trio Laleilmanino merilis NFT dengan berkolaborasi bersama startup Kolektibel.

“Kami menyadari bahwa dunia musik terus berevolusi. Kami melihat NFT bukanlah sebuah tren sesaat, melainkan era baru bagi industri musik masa depan,” kata Nino RAN.

Di luar negeri, seniman asal Kanada, Tory Lanez, juga merilis album Playboy dalam bentuk NFT pada tahun lalu. Sebelumnya, Lanez juga meluncurkan album When It’s Dark dalam bentuk NFT yang dijual sekitar 1.000 dollar AS. Kemudian, rapper kawakan, Ja Rule, juga turut meramaikan pasar penjualan NFT dengan menjual lukisan berlogo Fyre Festival—festival musik yang dikenal sebagai salah satu scam terbesar di dunia.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version