Menu
in ,

Bank DBS Terapkan Sustainable Finance

Bank DBS sustainable finance

FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta – Sustainable finance for sustainable development merupakan konsep keuangan untuk pembangunan yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan. Konsep ini juga mulai diterpkan di Indonesia. Sebab, apabila mengabaikan konsep ini, dampak perubahan iklim dapat merugikan ekonomi Indonesia hingga 2,5-7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya.  Untuk itu, Bank DBS pun menerapkan prinsip sustainable finance untuk menciptakan ekonomi berkelanjutan dan turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan.

Masalah lingkungan saat ini memang semakin genting dan kerap diperbincangkan masyarakat. Menurut lembaga survei Our World in Data, angka emisi karbon di Indonesia pada tahun 2020 telah mencapai lebih dari 580 juta metrik ton karbon dioksida ekuivalen (MtCO2e). Angka ini sebenarnya telah menurun sebanyak hampir 70 juta atau 12 persen pada tahun 2021. Namun, Indonesia masih memerlukan banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Paulus Sutisna mengatakan, salah satu upaya untuk menangani masalah emisi karbon adalah melalui sustainable finance, sebuah bentuk pengambilan keputusan investasi untuk mempertimbangkan lebih dari sekadar keuntungan finansial, tetapi juga faktor lingkungan dan sosial. Sutisna menegaskan,  industri perbankan memainkan peran kunci dalam menggalakkan dan turut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan melalui sustainable finance.

Menyadari hal itu, DBS Group yang berkomitmen mencapai emisi nol-bersih (emisi karbon pada tingkat yang bisa diserap sepenuhnya oleh alam) pada 2050.

“Sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan positif atau purpose-driven, tahun 2021 Bank DBS Indonesia berhasil menekan angka emisi karbon dioksida sebesar 12 persen, menjadi 5.131 karbon dioksida ekuivalen (TCO2e) dari 5.836 TCO2e emisi karbon dioksida yang dihasilkan pada tahun 2020,” tutur Sutisna Senin (7/3/22).

Sutisna menyampaikan, keseriusan Bank DBS Indonesia dalam agenda keberlanjutan terbagi menjadi tiga pilar sustainability, yaitu responsible banking, responsible business practices, dan creating social impact. Dalam menjalankan pilar responsible business practices, Bank DBS Indonesia memaparkan upaya dalam mengelola jejak lingkungan serta dampak sosial.

Pertama, hal ini dimulai dengan pemasangan 356 panel surya baru dan AC ramah lingkungan di kantor cabangnya. Panel surya itu telah berkontribusi sejumlah 16 persen dari total konsumsi energi yang digunakan untuk kebutuhan operasional bisnis. Selain itu, Bank DBS Indonesia telah menggunakan pendingin ruangan (AC) yang lebih ramah lingkungan dengan refrigerant R32, menggantikan refrigerant R22 yang sebelumnya. Tahun ini, Bank DBS Indonesia akan terus membangun panel surya di kantor cabang-cabang yang belum terpasang.

Kedua, mengelola sampah secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Bank DBS Indonesia terus mengelola sampah secara berkelanjutan di hampir seluruh kantor pusat dan cabang untuk memastikan seluruh potensi sampah tidak berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Berkolaborasi dengan wirausaha sosial Waste4Change, di 2021 total sampah yang dikelola sekitar 102 ton, sedangkan total sampah yang didaur ulang sebesar 30 ton. Dari angka itu, sekitar 19 ton kertas didaur ulang (di luar statement bank cetak) dan total sampah makanan yang dikompos sebesar 12 ton. Di sisi lain, transformasi digital adalah salah satu komitmen Bank DBS Indonesia untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Dengan mengganti statement bank menjadi e-statement, Bank DBS Indonesia telah berhasil mengurangi pemakaian sekitar 1.292.112 kertas dan 17.946 amplop yang berarti turut melestarikan sekitar 164 pohon per tahun.

Ketiga, mengganti unit kendaraan operasional dengan kendaraan rendah emisi. Dalam menunjang kebutuhan kendaraan operasional pada skala nasional sambil tetap berupaya menekan jumlah emisi karbon, Bank DBS Indonesia mengganti kendaraan operasional kantor sebanyak 108 unit mobil sejak 1 September 2021. Kendaraan operasional diganti dengan mobil ramah lingkungan. Upaya ini berhasil menurunkan jumlah emisi karbon sebanyak 8,55 TCO2e per bulannya. Armada baru ini juga dapat menekan polusi dari emisi gas yang dibuang dan memiliki efisiensi energi yang lebih baik, mencapai 16 persen bila dibandingkan dengan tipe mobil yang sebelumnya.

Sutisna berjanji, untuk menciptakan dunia yang lebih baik, Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk melakukan berbagai terobosan dalam pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.

“Kami akan terus memberikan solusi perbankan yang inovatif dan menyenangkan sesuai prinsip kami Live More, Bank Less namun tetap berfokus pada aspek keberlanjutan,” kata Sutisna.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version