Menu
in ,

Mengenal Layanan Keuangan Inklusif dari Brick

Mengenal Layanan Keuangan Inklusif dari Brick

FOTO: Brick Product Screen

Pajak.com, Jakarta – Belum lama ini perusahaan penyedia fintech Application Programming Interfaces (APIs) Brick meraih pendanaan sebesar 8.5 juta dollar AS pada putaran seed funding yang digawangi oleh modal ventura terkemuka Flourish Ventures dan perusahaan modal ventura global Antler. Pendanaan ini mendukung upaya Brick untuk memberdayakan generasi fintech masa depan dengan infrastruktur yang mudah digunakan dan hemat biaya. Brick adalah perusahaan berbasis teknologi yang memberikan layanan keuangan inklusif yang membantu perusahaan teknologi di Asia Tenggara untuk menawarkan jasa layanan keuangan di platformnya hanya dengan satu baris kode.

Brick API terdiri dari Brick Data atau agregasi akun; Brick Verification untuk prinsip Know Your Customer (KYC) dan pencegahan penipuan; Brick Payments untuk menerima dan mengirim uang, dan membantu perusahaan teknologi untuk mengembangkan aplikasi mereka dengan layanan keuangan yang inklusif.

Pendiri sekaligus CEO Brick Gavin Tan mengatakan, Brick sedang membangun rel fintech untuk perusahaan teknologi di Asia Tenggara. Pendanaan ini membantu perusahaan untuk tumbuh dengan cepat, mengembangkan platform teknologi kami untuk menawarkan beragam produk baru, serta mendukung lebih banyak developer di Asia Tenggara untuk membangun layanan keuangan yang inklusif.

“Kami senang menyambut Flourish dan membangun hubungan yang lebih dalam dengan Antler,” kata Gavin Tan dalam keterangan tertulis Kamis (10/2/22).

Gavin menjelaskan, Brick membangun APIs untuk fintech dan perusahaan teknologi. API Brick memudahkan platform fintech menawarkan jasa pembayaran, kredit, investasi dan asuransi kepada konsumen dengan menghubungkan platform mereka dengan sumber data yang bersifat hyper-local.

“Contohnya, ketika konsumen ingin mengajukan pinjaman, teknologi Brick dapat menghubungkan platform dengan akun keuangan pengguna, atau mengumpulkan data dompet digital dan data ketenagakerjaan untuk membantu mempercepat proses pengajuan pinjaman,” jelas Gavin.

Menurut Gavin, teknologi ini mengotomasi dan mengintegrasikan proses yang selama ini memakan waktu, terutama dalam mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk memfasilitasi transaksi keuangan. Dengan teknologi ini, platform fintech dapat dengan cepat menawarkan berbagai produk keuangan yang terpersonalisasi, dan memperluas akses terhadap pembiayaan di Indonesia dan Asia Tenggara.

Brick sudah bekerja sama dengan ribuan developer di Indonesia dan memiliki lebih dari 50 klien termasuk beberapa perusahaan fintech konglomerat seperti Sinarmas Group dan Astra Financial. Brick mendukung lebih dari 13 juta panggilan API dan 1 juta konsumen setiap bulannya.

Gavin memaparkan, sejak enam bulan terakhir, Brick sudah memperluas produk API yang ditawarkan untuk melayani perusahaan teknologi di Indonesia. Pengembangan produk API ini dapat melayani penggunaan yang lebih beragam dan mempermudah developer untuk membangun produk kelas-dunia hanya dengan satu integrasi API.

“Keseluruhan user journey dalam pengajuan pinjaman; mulai dari onboarding, underwriting sampai dengan pengiriman uang dapat diotomatisasikan dengan Brick Verification, Brick Data dan Brick Payments,” tutur Gavin.

Meski saat ini masih fokus pada Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Brick berencana untuk mengembangkan bisnisnya ke seluruh Asia Tenggara, dimulai dengan Singapura dan Filipina.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version