in ,

Ketidakpastian Pasar Keuangan Global Meningkat Akibat Geopolitik

Ketidakpastian Pasar Keuangan Global
FOTO: IST

Ketidakpastian Pasar Keuangan Global Meningkat Akibat Geopolitik Timur Tengah

Pajak.com, Jakarta – Ketidakpastian pasar keuangan global kembali mengalami peningkatan, terutama karena konvergensi kebijakan moneter negara-negara maju dan ketegangan geopolitik yang semakin memanas di Timur Tengah. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyoroti bahwa, situasi ini berdampak signifikan terhadap stabilitas pasar keuangan global.

“Ketegangan geopolitik di Timur Tengah telah mendorong meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global,” ujar Perry dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (16/10).

Menurutnya, konflik yang terjadi di kawasan tersebut telah menambah kompleksitas situasi ekonomi dunia, yang sebelumnya sudah dibayangi oleh berbagai tantangan.

Secara umum, ekonomi dunia pada tahun 2024 diperkirakan tumbuh sebesar 3,2 persen, namun dengan kecenderungan melambat. Meskipun inflasi global menunjukkan tren penurunan, terutama di negara-negara maju, dampak dari ketidakpastian geopolitik tetap memerlukan perhatian khusus dari berbagai pihak, terutama para pembuat kebijakan.

Baca Juga  Indeks Kepercayaan Industri per Desember 2024 Turun Imbas Kebijak

Perry juga menyebutkan bahwa di Amerika Serikat (AS) kondisi ekonomi mulai menunjukkan perbaikan, khususnya dengan penurunan tingkat pengangguran dan prospek inflasi yang lebih rendah. “Tingkat pengangguran terkini menunjukkan perbaikan di tengah prospek inflasi yang lebih rendah sehingga mendorong ekspektasi pelaku pasar terhadap penurunan Fed Funds Rate (FFR) yang lebih rendah dari prakiraan semula,” jelasnya.

Namun, meski ada tanda-tanda perbaikan di beberapa aspek, kondisi pasar keuangan AS masih penuh dinamika. Hal ini terlihat dari kenaikan yield US Treasury untuk tenor 2 dan 10 tahun serta penguatan indeks dollar AS (DXY), yang terus menjadi perhatian pelaku pasar global. Perry menekankan bahwa tren penurunan suku bunga di negara-negara maju, khususnya di AS, diperkirakan akan terus berlanjut.

Baca Juga  Suku Bunga Acuan Resmi Turun ke Level 5,75 Persen per Januari 2025

Namun, ia juga mengingatkan bahwa dinamika ketegangan geopolitik global tetap perlu diwaspadai karena berpotensi mengubah peta ekonomi secara cepat. Oleh karena itu, BI akan terus berhati-hati dalam merumuskan respons kebijakan, terutama dalam menghadapi dampak global ini.

BI berkomitmen untuk menjaga stabilitas keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

“Dalam merumuskan respons kebijakan dalam memitigasi dampak rambatan global, termasuk dalam mendorong aliran masuk modal asing dan memperkuat stabilitas nilai tukar, guna menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *