Menu
in ,

Kemenparekraf-Kadin Kerja Sama Kembangkan Parekraf

Kemenparekraf dan Kadin Kerja Sama Kembangkan Parekraf

FOTO: IST

Pajak.comJakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melaksanakan kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Komitmen itu dituangkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pengembangan pariwisata dan ekonomi Kreatif (Parekraf), yang dilakukan oleh kedua pihak secara virtual, Senin (20/9).

Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, kerja sama Kemenparekraf dan Kadin yang berlaku selama lima tahun ini merupakan salah satu upaya kolaborasi yang bertujuan untuk membangun kembali dan mengembangkan sektor Parekraf yang terdampak Pandemi.

“Kemitraan ini kita harapkan selama lima tahun ke depan bisa menghasilkan terobosan-terobosan. MoU ini juga bisa diperpanjang sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama. Jadi, saya harap tidak berhenti di sini, karena banyak sekali agenda-agenda yang harus kita lakukan, kita gerak bersama. Saya juga terus menjumpai 14 juta masyarakat di sektor pariwisata dan 20 juta di ekonomi kreatif,” urainya usai seremonial penandatanganan MoU.

Sandiaga menyebut, ruang lingkup kerja sama ini meliputi pertukaran dan pemanfaatan data juga informasi, pelaksanaan pembinaan pemberian dukungan untuk riset, edukasi dalam bidang Parekraf, peningkatan SDM Parekraf, pengembangan produk wisata, serta kerja sama lainnya di bidang industri dan investasi.

Ia pun menegaskan, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri mengamanahkan Kadin Indonesia sebagai wadah dunia usaha, sehingga setiap kegiatan bisa dikoordinasikan dan dikonsolidasikan bersama sehingga tidak terjadi komunikasi satu arah.

“Teman-teman Asita (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) yang masih bergelut, sudahlah, islah. Pandemi memaksa kita untuk berkoordinasi dan berkolaborasi. Jadi untuk pelaku asosiasi yang masih belum akur, kini Pak Arsjad (Ketua Umum Kadin Indonesia) sudah memimpin, sehingga semua sudah di bawah komando Pak Arsjad,” ucapnya.

Dia berharap, meski adanya refocusing dan pemotongan anggaran di Kemenparekraf, kolaborasi terbaik dengan Kadin Indonesia bisa tercipta sehingga program-program yang sudah direncanakan bisa terlaksana secara optimal.

“Kita juga harus garap semua potensi yang ada dan tentunya program-program kami yang sudah tersusun tetapi belum ter-delivery karena ada refocusing dan pemotongan anggaran. Untuk itu, kami mengundang Kadin untuk berkolaborasi karena ini sebetulnya program-program yang sangat baik bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kadin Indonesia juga menjadi wadah konsolidator semua kegiatan ini agar bisa lebih tersinkronisasi dan terkonsentrasi dengan baik,” ucapnya.

Di sisi lain, Sandiaga mengingatkan Kadin juga bisa memanfaatkan peluang dari investasi yang terjadi sejak awal 2021. Pasalnya, di triwulan pertama 2021, realisasi investasi telah mencapai 483,85 juta dollar AS. Investasi tersebut berasal dari penanaman modal asing (PMA) asal Singapura, Korea Selatan, dan Belanda; serta penanaman modal dalam negeri (PMDN).

“Jenis usahanya itu hotel berbintang, restoran dan penyediaan makanan keliling, dan penyediaan akomodasi jangka pendek lainnya. Tujuan lokasinya yakni Jakarta, NTB, dan Bali. Jadi, believe it or not dalam keadaan seperti ini, orang masih mau invest untuk bangun hotel. Dan untuk Kadin siap-siap, akan ada revenge tourism, akan ada arus pantul sangat kencang dari wisata-wisata yang selama ini belum berjalan,” ujarnya.

Ketum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengemukakan, MoU ini menjadi awal kedua pihak bisa bersama-sama sebagai mitra, dan saling membantu juga bergotong royong untuk memulihkan ekonomi Indonesia—khususnya di bidang pariwisata yang menjadi salah satu tulang punggung bagi perekonomian Indonesia.

“Pak Menteri memegang tugas yang sangat berat sekali karena sektornya sangat terdampak pandemi. Namun, kami percaya dengan kepemimpinan Pak Menteri dan turisme di Indonesia bisa kembali bangkit dan akhirnya kita bisa memenangkan perang ekonomi kita,” katanya.

Ia pun memastikan kedua belah pihak akan bersama-sama membuat action plan untuk memuluskan program-program kerja bersama. Terlebih, Indonesia akan menjadi tuan rumah acara-acara internasional di tahun-tahun mendatang seperti Forum G20 dan MotoGP.

“Tentu ini menjadi peluang dan potensi bagi dunia parekraf, dan Kadin juga bisa ikut menyatukan melalui sinergi dan kerja sama. Semua tengah berlomba untuk secepat-cepatnya membuka diri dan secepat-cepatnya menarik investasi atau pun turis ke dalam negaranya. Untuk itu, dalam pelaksanaannya nanti kita bisa benar-benar memanfaatkan peluang apa pun untuk ekonomi nasional yang bisa terjadi,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version