Menu
in ,

Kalbe Farma Raih INDI 4.0 Award 2021 dari Kemenperin

Kalbe Farma Raih INDI 4.0 Award 2021 dari Kemenperin

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) meraih INDI 4.0 Award 2021 dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) karena telah menerapkan inovasi dan teknologi informasi manufaktur. Kalbe meraih penilaian terbaik kategori Aggressive Digitalization untuk pabrik di Cikarang dan kategori Agile Organization untuk pabrik PT Sanghiang Perkasa Cikampek.

INDI 4.0 Award 2021 adalah penghargaan yang diberikan oleh pemerintah untuk industri yang memiliki daya saing tinggi dengan pengukuran readiness index (INDI) 4.0 dalam bertransformasi menuju industri 4.0. Penghargaan ini berbasis pada lima pilar, yaitu manajemen dan organisasi, orang dan budaya, produk dan layanan, teknologi, dan operasi pabrik. Penghargaan INDI Award 4.0 diberikan melalui proses verifikasi lapangan dan seleksi pada 15–17 November 2021 yang dilakukan oleh 5 orang tim dari beberapa perguruan tinggi, antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM).

Presiden Direktur Kalbe Vidjongtius mengatakan, raihan penghargaan INDI 4.0 Award yang diberikan Kemenperin merupakan salah satu bukti bahwa Kalbe Farma menjadi perusahaan yang telah melakukan transformasi digital. Dengan melakukan transformasi industri 4.0, Kalbe akan terus berinovasi menghasilkan produk dan layanan yang berkualitas.

“Kalbe berkomitmen untuk melakukan investasi digital secara end to end, baik secara teknologi, proses, sampai dengan sumber daya manusia. Semua elemen ini diperlukan untuk membangun quality sistem dari setiap proses, produk dan layanan yang dihasilkan oleh Kalbe,” kata Vidjongtius, dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.compada Senin (6/12).

Ia menuturkan, proses transformasi digital juga dilakukan dengan integrasi pada setiap proses bisnis perusahaan (end to end business process), mulai dari supplier, research and development (RnD), manufaktur, distribusi, pemasaran, dan konsumen.

“Di sisi konsumen, Kalbe juga terus mengembangkan layanan digital, baik secara B2B (business to business) atau B2C (business to consumer). Kalbe telah mengembangkan EMOS untuk layanan B2B dan KlikDokter untuk layanan B2C,” kata Vidjongtius.

EMOS adalah sistem aplikasi order management yang memudahkan saluran distribusi manajemen stok atau supply chain. Sementara KlikDokter, yaitu platform digital untuk layanan kesehatan, khususnya telemedicine yang menyediakan konsultasi kesehatan dan produk-produk kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.

Dalam acara yang sama, salah satu karyawan Kalbe juga menerima penghargaan kategori Digital Transformation Manager, yaitu Yudha Agus Tri Basuki dari anak usaha Kalbe PT Kalbe Morinaga Indonesia.

Kalbe merupakan perusahaan asal Indonesia yang berdiri sejak 1966. Kalbe telah tumbuh dan bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui empat kelompok divisi usaha, yaitu divisi obat resep, produk kesehatan, nutrisi, distribusi dan logistik. Perusahaan yang telah ekspansi di beberapa negara ASEAN ini memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 79,2 triliun dengan penjualan bersih mencapai Rp 5,79 triliun dan laba bersih sebesar Rp 716 miliar pada kuartal I-2021.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version