Menu
in ,

Jokowi Ajak Anak Muda Kembangkan Ekonomi Digital

Pajak.com, Bogor – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak anak muda untuk terus memacu pengembangan ekonomi digital dan ekonomi hijau. Ia berharap, generasi muda sebagai penerima tongkat estafet kepemimpinan di masa depan mampu menangkap dan memanfaatkan peluang untuk membangun Indonesia yang sejahtera.

“Jangan sampai potensi digital yang besar itu, yang mengambil kuenya negara lain. Kita yang muda harus dapat. Kita juga memiliki potensi besar dalam kembangkan ekonomi hijau. Semua global mengarah kesana. Orang akan semakin melihat Indonesia karena dapat menghasilkan produk-produk hijau,” kata Jokowi dalam acara Leaders on Leaders CXO Mediaverse, di Istana Kepresidenan Bogor, yang juga disiarkan secara virtual, (22/1).

Ia mengungkap, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh pesat hingga Rp 1.700 triliun pada 2025. Untuk itu, pemerintah melalui kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi (Kemendikbudristek) berupaya menjalankan sejumlah program yang dirancang untuk menyiapkan talenta digital.

“Pemerintah mendorong anak-anak muda agar tak segan menimba ilmu dan belajar dari siapa pun dan dari mana pun, termasuk dari narasumber wirausaha sukses. Dunia terus akan ada perubahan yang datang begitu cepat sehingga perlu diantisipasi oleh anak muda masa kini. Kalau kita hanya berjalan seperti biasa, enggak akan kekejar, enggak akan ketemu. Makanya, menteri pendidikan dan kebudayaan memunculkan inovasi Merdeka Belajar. Artinya, anak-anak muda bisa belajar kepada siapa saja, apa saja, dan di mana pun juga, tanpa harus ketergantungan kepada kampus, atau dosen, atau guru. Sehingga ada kecepatan anak-anak kita untuk segera mengambil peluang yang ada, yang besar banget ini,” kata Jokowi.

Di sisi lain, pemerintah menyadari bahwa pengembangan teknologi juga memerlukan pendanaan dan pendampingan. Oleh sebab itu, pemerintah meluncurkan Merah Putih Fund sebagai bentuk dukungan kepada startup lokal.

“(Merah Putih Fund) sebuah venture capital untuk membantu startup yang jumlahnya 2.200-an, agar ada yang mendampingi. Ada yang memberikan pendanaan. Sehingga kita harapkan akan banyak unicorn baru, yang hampir seluruhnya dari anak muda, yang nanti bisa memperkuat ekonomi digital di Indonesia. Saya senang ada decacorn di Indonesia. Ada Sembilan unicorn di Indonesia, ada Gojek, Tokopedia, Bukalapak, OVO, Ajaib, J&T Express. Startup juga semakin naik,” ungkap Jokowi,” kata Jokowi.

Selain itu, ia juga mengenalkan potensi ekonomi hijau di tanah air. Jokowi menyebut, Indonesia memiliki kurang lebih 4.400 sungai. Potensi ini merupakan kekuatan tersendiri karena aliran sungai bisa dimanfaatkan untuk menjadi pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

“Belum lagi potensi alam lainnya seperti arus bawah laut dan energi panas bumi atau geotermal yang terbentuk di bawah kerak bumi. Geotermal (memiliki potensi) 29.000 megawatt dan baru dipakai 2.000 (megawatt), masih ada 27.000 megawatt lagi. Itu semua merupakan potensi yang harus bisa digarap oleh generasi muda Indonesia di masa depan. Karenanya, generasi muda harus mau bekerja keras membekali diri agar bisa menjadi SDM (sumber daya manusia) mumpuni yang mampu membawa Indonesia sejahtera melalui ekonomi hijau,” kata Jokowi.

Ia mengingatkan pentingnya mengubah paradigma, khususnya di kalangan anak muda. Paradigma yang sebelumnya pasif menunggu datangnya perubahan, menjadi pihak yang menciptakan perubahan.

“Anak-anak muda justru yang kita inginkan ini yang harus bisa menciptakan perubahan. Hal ini untuk membawa negara kita lebih maju, sejahtera dan makmur. Jangan puas pada pencapaian yang ada. Harus siap dengan perubahan,” kata Jokowi.

Dalam acara ini hadir pula sejumlah narasumber lain, di antaranya Co-Founder Think Policy Society dan Environmental Economist Andhyta F. Utami; CEO Nusantics Sharlini Eriza;  Komisaris Fishery, Halodoc, dan Kitabisa.com Aldi Haryopratomo; serta Founder Zenius Education Sabda PS. Para narasumber berbincang seputar isu pembangunan bangsa, mulai dari SDM, masalah kesehatan, ekonomi digital, serta ekonomi hijau di Indonesia.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version