Menu
in ,

Jelang IPO, GoTo Disuntik Dana Investor Asing Rp 18,48 T

Jelang IPO, GoTo Disuntik Dana Investor Asing Rp 18,48 T

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Grup GoTo (Gojek dan Tokopedia) mendapatkan suntikan dana dari investor asing di beberapa negara sebesar 1,3 miliar dollar AS atau Rp 18,48 triliun (asumsi kurs Rp 14.200). Suntikan dana investor GoTo ini dilakukan jelang pelaksanaan initial public offering (IPO) yang akan dilakukan GoTo di tahun depan.

Investor asing itu adalah Abu Dhabi Investment Authority atau ADIA (Abu Dhabi, United Arab Emirates), Avanda Investment Management (Singapura), Fidelity International (London), Google (California), Permodalan Nasional Berhad atau PNB (Malaysia), Primavera Capital Group (Tiongkok), SeaTown Master Fund (Singapura), Temasek (Singapura), Tencent (Tiongkok), dan Ward Ferry (Hong Kong).

CEO Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan, investor lainnya diharapkan untuk bergabung ke dalam putaran penggalangan dana pra-IPO menjelang penutupan akhir di beberapa minggu mendatang.

“Dana yang terkumpul akan memungkinkan GoTo untuk berinvestasi lebih jauh dalam mengembangkan ekosistemnya, memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar di kawasan, dan melayani pelanggan dengan lebih baik,” kata Andre dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.compada (12/11).

Menurutnya, pengembangan ini akan fokus dilanjutkan untuk menumbuhkan jumlah pelanggan, perluasan jasa pembayaran dan penawaran layanan keuangan, serta mendorong pemanfaatan armada transportasi dan jaringan logistik yang terintegrasi untuk lebih meningkatkan pengalaman hyperlocal guna melayani pelanggan dengan lebih baik.

“Indonesia dan Asia Tenggara adalah kedua pasar dengan prospek pertumbuhan yang paling menjanjikan di dunia, dan dukungan yang kami peroleh menunjukkan kepercayaan yang dimiliki investor terhadap ekonomi digital yang berkembang pesat di kawasan ini serta posisi kami sebagai pemimpin pasar,” kata Andre.

Menurut Managing Director Primavera Capital Group Michael Woo, pihaknya melihat peluang pertumbuhan di Indonesia dan GoTo pada e-commerce, mobilitas on-demand, dan fintech yang merupakan segmen utama Primavera.

Hal senada juga diungkapkan Deputy CIO di Seatown Master Fund Steven Chua. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi digital, terutama di Indonesia sangat berkembang pesat di ASEAN.

“Kami telah menjadi investor di Gojek selama beberapa tahun, dan berharap dapat melanjutkan perjalanan kami dengan Grup GoTo yang semakin besar seiring perusahaan memasuki fase pertumbuhan berikutnya,” terang dia.

Seperti diketahui, Gojek dan Tokopedia berkolaborasi untuk membentuk GoTo pada Mei 2021 lalu. Layanan GoTo mencakup transportasi on-demand, e-commerce, pengiriman makanan dan bahan makanan, logistik dan pemenuhan, serta layanan keuangan dan pembayaran.

GoTo mencatat lebih dari 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020 dengan total nilai transaksi bruto (GTV) lebih dari 22 miliar dollar AS. GoTo mengklaim telah berkontribusi lebih dari 2 persen kepada produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Saat ini GoTo memilih Citi dan Goldman Sachs sebagai penasihat keuangan dalam penggalangan dana. Sementara Davis Polk and Wardwell serta Assegaf Hamzah and Partners bertindak sebagai penasihat hukum GoTo.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version