Indosat-Fasset Luncurkan Layanan Jual-Beli Kripto
Pajak.com, Jakarta – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menyepakati nota kesepahaman (MoU) dengan pelopor teknologi web3 Fasset, untuk memperluas penyediaan layanan dan platform perdagangan kripto milik Fasset di aplikasi myIM3 dan bima+.
Lewat kerja sama ini, pelanggan IOH dapat membeli dan menjual berbagai aset kripto seperti Bitcoin atau Ethereum dengan mengeklik fitur yang tersedia setelah melakukan registrasi. Selain itu, pengguna kartu provider ini juga akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan transfer uang (last mile remittance) dan bertukar paket data atau pulsa telepon dalam waktu dekat.
Seiring dengan fitur-fitur inovatif ini, mereka juga bakal dapat mengunci dan mengonversi aset kripto mereka untuk mendapatkan hadiah berupa pulsa atau paket data IM3 dan Tri.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, pihaknya melihat tren positif pada industri kripto di Indonesia sehingga diperlukannya layanan yang lebih mudah untuk para pengguna Indosat. Dengan upaya yang dilakukan ini, ia berharap industri dan investasi kripto di tanah air semakin berkembang ke depannya.
“Melalui eksplorasi kerja sama dengan Fasset yang memungkinkan layanan kripto di aplikasi myIM3 dan bima+, kami berharap hal ini bisa membantu pengembangan industri dan investasi crypto di tanah air. Kerja sama ini juga merupakan komitmen IOH dalam menghadirkan pengalaman digital kelas dunia sambil terus menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia,” kata Vikram melalui keterangan resmi, dikutip Pajak.com, Rabu (16/11).
Di kesempatan yang sama Country Head Fasset Indonesia Hendra Suryakusuma mengungkapkan, pihaknya meyakini kerja sama yang terjalin antara dua pihak ini dapat menghasilkan pionir layanan kripto yang mudah, aman, dan sederhana.
“Kami sangat percaya bahwa kolaborasi antara IOH dan Fasset ini dapat menjadi pelopor layanan perdagangan crypto yang simple, aman, dan inovatif sekaligus meningkatkan jumlah investor crypto di negara ini,” tegasnya.
Ia menambahkan, Fasset memungkinkan individu untuk mengirim dan menerima aset digital dengan aman dan efisien di dalam dan luar negeri.
“Inisiatif bersama ini akan bertujuan untuk menjangkau masyarakat yang kurang terlayani untuk bertransaksi, berinvestasi, menghasilkan, dan mendapatkan akses langsung ke pendanaan serta meningkatkan mata pencaharian banyak keluarga Indonesia,” pungkasnya.
Asal tahu saja, berdasarkan data yang dirangkum dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), volume transaksi kripto pada 2023 diperkirakan akan naik dua kali lipat mencapai Rp 800 triliun. Sementara total pendapatan pasar kripto pada tahun yang sama diestimasi mencapai sekitar 325 juta dollar AS atau sekitar Rp 5,1 triliun (kurs 1 dollar AS senilai Rp 15.692,15).
Hal ini pun dikonfirmasi oleh CEO Binance Changpeng Zhao hadir dan menjadi pembicara di sesi 1-on-1 dalam acara B22 Summit di Bali, pada 14 November lalu. Ia bilang, Pertumbuhan minat aset kripto di Indonesia semakin meningkat, terutama di Bali yang disebutnya sebagai pusat kripto di Indonesia. Ada banyak komunitas serta pelaku kripto di Pulau Dewata itu.
“Jadi kami memiliki komunitas yang cukup aktif di sini. Saya telah bertemu dengan binary angels, yang merupakan sukarelawan komunitas kami,” tuturnya.
Terkait banyaknya kasus kejahatan dan runtuhnya para pemain besar di Industri kripto, Zhao menegaskan kalau perlindungan konsumen kripto jadi tanggung jawab semua pihak.
“Industri kripto punya peran untuk melindungi konsumen tak hanya regulator, bukan tugas regulator 100 persen untuk melindungi konsumen. Jadi perlindungan konsumen adalah tanggung jawab semuanya,” tandasnya.
Comments