Indonesia-Singapura Perkuat Sinergi Ekonomi Lewat Enam Sektor Strategis
Pajak.com, Singapura – Pemerintah Indonesia dan Singapura menyepakati penguatan kerja sama ekonomi di enam sektor strategis dalam The 15th Indonesia–Singapore Six Bilateral Economic Working Groups Ministerial Meeting (6WG MM) yang digelar pada Minggu (15/6/25) di Singapura. Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Perdana Menteri Singapura merangkap Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong.
Enam sektor kerja sama tersebut meliputi pengembangan Batam, Bintan, Karimun (BBK), investasi, ketenagakerjaan, transportasi, agribisnis, serta pariwisata. Dalam sambutannya, Airlangga menegaskan bahwa kerja sama ekonomi Indonesia–Singapura harus terus diperkuat karena memiliki dampak signifikan terhadap kawasan dan perekonomian global.
“Kerja sama Indonesia dan Singapura sangat berdampak terhadap ekonomi kedua negara dan juga kawasan, serta berpengaruh terhadap ekonomi dunia, sehingga harus terus ditingkatkan dan dijaga relevansinya dengan perkembangan tantangan global,” ujar Airlangga, dikutip Pajak.com pada Senin (16/6/25).
Senada dengan Airlangga, Menteri Gan menekankan pentingnya membangun iklim usaha yang kondusif dan menyederhanakan regulasi demi menarik investasi dari sektor swasta. “Penting bagi pemerintah kedua negara untuk memfasilitasi kolaborasi antara masyarakat dan pelaku usaha sehingga dapat mengoptimalkan setiap peluang,” ungkap Menteri Gan.
Dalam bidang pengembangan kawasan BBK, kedua pihak menyambut baik inisiatif pengembangan data center di Nongsa Digital Park dan kemudahan visa untuk meningkatkan daya saing kawasan. Mereka juga menekankan pentingnya percepatan realisasi investasi, khususnya pada proyek-proyek infrastruktur dan energi bersih seperti kendaraan listrik dan pembiayaan hijau.
Dalam rangka mendorong peningkatan investasi, Indonesia dan Singapura sepakat untuk fokus pada penguatan infrastruktur dan layanan industri. Optimalisasi investasi juga akan diarahkan pada pengembangan energi bersih termasuk energi terbarukan, efisiensi penggunaan energi, kendaraan listrik dan pembiayaan hijau.
Kedua Menteri juga mengapresiasi peningkatan investasi yang cukup signifikan serta dampak positif perluasan lapangan pekerjaan yang dihasilkan oleh Kendal Industrial Park di KEK Kendal. Selain itu, pertemuan juga mencatat kemajuan dalam kolaborasi di bidang perdagangan listrik dan Carbon Capture Storage (CCS), yang akan mendukung upaya kedua negara menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Untuk sektor ketenagakerjaan, pertemuan menyoroti perlunya peningkatan kapasitas SDM, khususnya talenta muda melalui program-program seperti Tech-Talent dan Tech:X yang terus dipromosikan secara aktif.
Agribisnis, Transportasi, dan Pariwisata Jadi Prioritas
Dalam sektor agribisnis, kedua negara menyepakati percepatan kolaborasi teknologi pertanian yang mampu menciptakan peluang dagang baru dan memperkuat ketahanan pangan. Sementara itu, untuk bidang transportasi, keduanya menyambut pembukaan rute penerbangan langsung dari Singapura ke destinasi wisata di Indonesia seperti Labuan Bajo, yang diyakini akan mendorong konektivitas dan kunjungan wisata.
Airlangga juga menekankan pentingnya memperdalam konektivitas bisnis dan mobilitas orang antarkedua negara. “Pembukaan rute baru penerbangan langsung ke tujuan wisata seperti Labuan Bajo akan memiliki dampak nyata terhadap peningkatan kunjungan wisata dan mendorong perekonomian di wilayah sekitarnya,” kata Airlangga.
Adapun sektor pariwisata, pertemuan mencatat bahwa pada 2024 Indonesia menjadi kontributor wisatawan terbesar kedua bagi Singapura dengan 2,5 juta pengunjung. Sebaliknya, Singapura menyumbang 1,4 juta wisatawan ke Indonesia dan menempati peringkat ketiga. Untuk mengoptimalkan potensi ini, program cruise tourism, twinning destination, dan MICE akan diperkuat.
“Program Cruise akan menguntungkan, dengan rute baru dari Singapura ke daerah wisata dan kota besar di Indonesia seperti Belitung dan berbagai destinasi wisata lainnya,” lanjut Airlangga.
Airlangga dan Menteri Gan optimistis bahwa kerja sama 6WG akan terus menjadi fokus utama kerja sama ekonomi Indonesia dengan Singapura. Keterlibatan dan partisipasi aktif sektor swasta juga perlu terus didorong dan difasilitasi untuk menjaga kolaborasi yang efektif antara pemerintah-swasta, dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Hasil pertemuan 6WG dituangkan dalam Joint Report to Leaders yang akan dibawa ke forum tingkat kepala negara dalam Leader’s Retreat pada 16 Juni 2025 di Singapura. Keterlibatan aktif sektor swasta juga disebut sebagai kunci keberhasilan kerja sama ini, terutama dalam menciptakan kolaborasi pemerintah–bisnis yang efektif.
Comments