Ikuti Arahan Prabowo, Kemenkeu Efisiensi Anggaran Hampir Rp9 Triliun
Pajak.com, Jakarta – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah melakukan efisiensi anggaran hampir Rp9 triliun, sebagai bentuk komitmen terhadap arahan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini disampaikan Suahasil dalam acara Leader’s Corner: Leading to Transform yang merupakan bagian dari rangkaian Kemenkeu Learning Festival (KLF) 2025, pada (26/6/25), di Jakarta.
“APBN [Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara] itu harus fleksibel. Semester I-2025 kita memasuki tahun anggaran dengan arahan presiden, efisiensikan anggaran. Untuk itu, teman-teman di Kemenkeu itu memegang yang namanya fiscal tools di unit masing-masing. Jangan hanya berpikir mengenai fiscal tools-nya sendiri, tapi pikirkan sinerginya dengan unit lain,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com (27/7/25).
Menurut Suahasil, fleksibilitas dan pemahaman menyeluruh terhadap kebijakan fiskal akan mendorong munculnya inovasi. Ia juga menyoroti peran Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) sebagai salah satu unit pemegang fiscal tools masa depan yang harus selalu memperbarui materi pelatihan agar relevan dengan kondisi dan kebijakan terkini.
“Keuangan negara adalah motor kemajuan. Fungsinya alokatif, distributif, dan stabilisasi. Alatnya ada di ibu/bapak semua (jajaran Kemenkeu),” ujarnya.
Suahasil berharap nilai-nilai inovasi, fleksibilitas, dan kolaborasi terus ditanamkan dalam setiap lini kerja Kemenkeu demi memperkuat peran APBN sebagai instrumen pembangunan nasional.
Sebagaimana diketahui, Prabowo memerintahkan kementerian/lembaga melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp306,69 triliun pada 2025. Perintah tersebut dituangkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Tahun Anggaran 2025.
Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa keputusan efisiensi anggaran diperintahkan Prabowo untuk berbagai program pro-rakyat, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), swasembada pangan, energi, dan perbaikan di sektor kesehatan.
“Belanja negara akan fokus pada menciptakan pertumbuhan ekonomi, produktivitas, peluang kerja, dan manfaat langsung bagi masyarakat. Seperti bapak presiden sampaikan, penciptaan kesempatan kerja, menciptakan produktivitas, menghasilkan devisa, atau menghemat devisa, termasuk mendorong industrialisasi untuk hilirisasi,” ungkap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Kuartal I-2025 di Jakarta, (24/6/25).
Comments