in ,

Hadapi Ketidakpastian Global, Sri Mulyani Tegaskan Peran Strategis Fiskal dalam Jaga Ekonomi RI

Ketidakpastian Global
FOTO: IST

Hadapi Ketidakpastian Global, Sri Mulyani Tegaskan Peran Strategis Fiskal dalam Jaga Ekonomi RI

Pajak.com, Jakarta – Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang terus membayangi, Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas ekonomi melalui kebijakan fiskal yang adaptif dan bertanggung jawab. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara CNBC Economic Update 2025, Rabu (18/6/25) di Jakarta.

Acara bertema Striving for 8 persen Growth Despite Global Uncertainty ini menjadi panggung bagi Sri Mulyani untuk menjelaskan bagaimana pemerintah Indonesia merespons tantangan eksternal yang berdampak besar terhadap ekonomi nasional. Ia menegaskan bahwa arah kebijakan fiskal Indonesia tetap berpijak pada upaya menjaga daya beli masyarakat, menjaga belanja negara, dan memperkuat permintaan domestik sebagai penopang utama pertumbuhan.

Baca Juga  Pupuk Indonesia Gandeng Dua Anak Usaha EMP untuk Amankan Pasokan Gas dan Produksi Ammonia Bersih

“Dalam situasi seperti ini, Indonesia sebagai negara emerging countries, kita tetap terpengaruh oleh environment yang tidak pasti tadi yang sifatnya adalah relatif bukan jangka pendek karena ini adalah seismik chain. Perubahan yang relatif arahannya berubah,” ujar Sri Mulyani, dikutip Pajak.com pada Kamis (19/6/25).

Sri Mulyani menekankan bahwa fiskal menjadi instrumen utama dalam menghadapi tekanan global. Kebijakan fiskal dirancang agar tetap aktif (counter-cyclical), artinya belanja negara justru ditingkatkan saat ekonomi melambat untuk menjaga momentum pertumbuhan dan melindungi kelompok rentan.

“Fiskal policy kita di-govern oleh undang-undang keuangan negara yang fungsinya tiga yaitu stabilitas, distribusi, dan alokasi. Dalam situasi ekonomi yang melemah, pemerintah tidak akan memotong belanja secara drastis, tetapi justru memperkuat belanja negara untuk melindungi sektor-sektor yang rentan,” jelasnya.

Baca Juga  Indonesia Fokus Cari Target Pasar Baru ke Eropa Imbas Tarif Trump

Dalam konteks ini, belanja negara bukan hanya menjadi alat untuk memacu aktivitas ekonomi, tetapi juga menjadi tameng perlindungan sosial. Pemerintah terus mengarahkan anggaran untuk program yang berdampak langsung pada masyarakat luas, termasuk subsidi energi, perlindungan sosial, dan insentif usaha untuk sektor-sektor strategis.

Sri Mulyani juga menggarisbawahi pentingnya menjaga kredibilitas fiskal jangka panjang. Meski saat ini pemerintah mengambil langkah ekspansif, disiplin anggaran tetap dijaga agar tidak menimbulkan beban fiskal di masa mendatang.

“Meskipun ada ketidakpastian global, penerapan kebijakan fiskal yang tepat akan mendukung kelangsungan ekonomi Indonesia,” tegasnya.

Di tengah upaya mengejar pertumbuhan delapan persen, pemerintah tidak hanya fokus pada angka, tetapi juga pada kualitas pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Untuk itu, kesinambungan fiskal dan penguatan fondasi ekonomi dalam negeri akan terus menjadi fokus utama pemerintah di tengah dunia yang semakin tak menentu.

Baca Juga  Asosiasi Minta Implementasi Pemungutan Pajak oleh “Marketplace” Diundur Hingga 2027, Ini Tanggapan DJP

Sri Mulyani menutup dengan mengingatkan pentingnya menjaga arah kebijakan fiskal agar tetap sehat, kredibel, dan fleksibel. Dengan begitu, Indonesia diyakini mampu menghadapi tekanan global tanpa kehilangan daya dorong pembangunan dan keberlanjutan fiskal.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *