Menu
in ,

Erick Thohir Angkat Doni Monardo sebagai Komut Inalum

Erick Thohir Angkat Doni Monardo sebagai Komut Inalum

FOTO :IST

Pajak.com, Jakarta – Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo resmi diangkat sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. Doni sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Pengangkatan itu diumumkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, menyusul diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Inalum, pada (10/6).

Erick Thohir menjelaskan, kapasitas Doni Monardo di pucuk tertinggi jajaran Dewan Komisaris tak perlu diragukan. Doni memiliki sepak terjang kepemimpinan dari Aceh hingga Papua, dari pemulihan daerah aliran sungai Citarum, penghijauan di Sulawesi Selatan, hingga kecakapannya dalam memitigasi pandemi Covid-19. Pada Maret lalu, Doni pun dianugerahi gelar doktor honoris causa oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) atas dedikasi dan jasanya dalam penyelamatan lingkungan.

“Peran Pak Doni sangat penting. Terlebih, pengalaman, kemampuan, jaringan, dan prestasi beliau tidak diragukan lagi,” jelas Erick dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, pada (11/6).

Selain itu, menurutnya, Doni memiliki kemampuan komunikasi dan koordinasi yang baik. Erick percaya, Doni mampu memberi kemajuan terhadap Inalum.

“Beliau mengedepankan dialog dan kolaborasi lintas stakeholder untuk mengatasi masalah, dan mencapai kemajuan. Kepedulian dan kiprahnya di bidang pemulihan lingkungan hidup menjadikannya figur yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara upaya pemberdayaan dan menjaga keberlanjutan lingkungan yang dilakukan Inalum serta anak-anak perusahaannya,” jelasnya.

Sebagai informasi, Inalum merupakan holding BUMN industri pertambangan dengan anggota, antara lain PT Freeport Indonesia; PT Aneka Tambang Tbk; PT Bukit Asam Tbk; PT Timah Tbk; dan saham minoritas di PT Vale Indonesia Tbk.

“Inalum mengelola aset vital negara di bidang pertambangan yang memiliki rencana besar di bidang kinerja dan aksi korporasi, dengan mementingkan keharmonisan dengan lintas stakeholder, serta pemberdayaan dan perlindungan lingkungan hidup secara berkelanjutan,” jelas Erick.

Selain itu, di tahun ini Inalum tengah menjajaki rencana untuk melakukan penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO). Sebelum IPO, Inalum juga berambisi mengembangkan proyek strategis baru, antara lain Indonesia Battery Corporation (IBC); gasifikasi batu bara; pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pabrik Feronikel Haltim; proyek pembangunan smelter tembaga. Di tahun 2020, Inalum berhasil mencatatkan laba senilai Rp 698,17 miliar, setelah merugi Rp 1,2 triliun pada 2019.

Erick memastikan, perusahaan yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah BUMN yang sehat dan memiliki potensi bisnis strategis.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version