Menu
in ,

Cara Memilih “Broker” yang Tepat untuk “Trading”

Cara Memilih “Broker” yang Tepat

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Belakangan ini, isu trading bodong tengah menjadi sorotan publik. Banyak korban berjatuhan akibat platform investasi fiktif ini. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan mengimbau agar masyarakat untuk waspada terkait modus penipuan melalui situs investasi bodong, termasuk trading. Setidaknya sejak awal tahun ini Bappebti telah memblokir 954 domain situs web entitas di bidang perdagangan berjangka komoditi atau PBK yang tidak memiliki perizinan sejak Januari 2021 lalu. Meski demikian, tidak semua aktivitas trading itu bodong. Hanya saja, masyarakat harus jeli memilih platform trading yang legal agar tak terjebak penipuan. Selain itu, memilih broker yang tepat untuk trading juga menjadi kunci keberhasilan dalam bisnis ini.

Sesuai dengan namanya, trade mempunyai arti bertukar, atau pertukaran, baik itu berupa barang atau jasa dari satu pihak ke pihak yang lain. Jika zaman dahulu, aktivitas trading dikenal sebagai barter, dan berkembang hingga ditemukannya alat tukar berupa mata uang. Saat ini, aktivitas trading berkembang juga menjadi pasar uang. Trading saat ini sudah berkembang dalam bentuk digital yang sering digunakan dalam dunia pasar modal dan forex serta yang terkini adalah kripto.

Trading sebenarnya bisa menjadi ladang penghasilan yang cukup menjanjikan. Apalagi sekarang transaksi dapat dilakukan secara online di mana saja dan kapan saja. Mengingat waktu yang fleksibel dan potensi keuntungannya tinggi, banyak masyarakat yang mencoba peruntungan di dunia bisnis ini. Namun semakin canggih teknologi, kian marak pula kejahatan berkedok trading online. Alih-alih mendapat untung, tak sedikit trader justru lebih tergiur dengan iming-iming mudah mendapatkan profit dari broker yang bahkan tidak terdaftar dan tidak memiliki izin beroperasi di Indonesia. Untuk itu, mulailah dengan memilih broker yang tepat sebelum memulai trading.

Pertama, penting bagi trader untuk mempelajari dan mengerti tentang peraturan trading serta produk yang diperdagangkan. Di bursa berjangka Anda dapat mentransaksikan berbagai pasangan mata uang (forex), indeks saham, emas, perak serta minyak mentah. Untuk yang baru belajar trading dapat memanfaatkan akun demo. Akun ini memang sengaja disediakan untuk edukasi agar calon nasabah dapat merasakan pengalaman bertransaksi menggunakan dana virtual sehingga bebas dari risiko.

Kedua, pastikan untuk memeriksa legalitas broker, apakah terdaftar dan memiliki izin dari Bappebti. Ketiga, pastikan broker memiliki pengalaman dan track record yang baik. Periksa terlebih dahulu histori dari broker yang dipilih. Misalnya melalui ulasan mengenai broker tersebut melalui sosial media atau mesin pencari, atau belajar dari pengalaman dari orang lain.

Keempat, carilah broker yang memiliki kantor fisik di Indonesia untuk memastikan keamanan aset Anda. Kelima, pilihlah broker yang menggunakan segregated account atau rekening terpisah khusus nasabah yang resmi. Fungsi segregated account adalah menampung dana kolektif semua nasabah suatu perusahaan pialang berjangka. Akun ini pun terdaftar di Bappebti yang terdapat di bank penyimpanan seperti Bank BNI, Bank Mandiri, BCA, Bank Windu dan Bank Niaga. Dengan rekening terpisah yang diawasi pemerintah, dana akan aman karena terpisah dari operasional perusahaan dan terhindar dari penyalahgunaan dana nasabah.

Keenam, carilah trader yang menyediakan trading tools lengkap dan customer support 24 jam serta secara rutin menyajikan market update untuk menjamin kelancaran aktivitas pertukaran Anda. Ketujuh, gunakan perusahaan pialang yang memiliki platform andal serta menjamin kemudahan penarikan dana. Misalnya dengan aplikasi mobile yang dapat memudahkan nasabah untuk bertransaksi, termasuk melakukan penarikan dana.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version