in ,

BKF: PMI Manufaktur Turun Jadi 53,9 di November

Selain itu, BKF menganalisis, tekanan harga adalah masalah lain yang harus terus dihadapi oleh perusahaan manufaktur Indonesia. Harga input dan biaya output kembali naik pada bulan November. Inflasi harga input mengalami akselerasi pada November ke posisi tinggi delapan tahun, didorong oleh kenaikan biaya bahan baku, transportasi, dan kekurangan dari pihak pemasok. Alhasil, perusahaan manufaktur berlanjut meneruskan beban kenaikan biaya kepada konsumen.

“Hambatan pasokan terus memengaruhi negara di Asia Tenggara, perusahaan melihat waktu pemenuhan pesanan lebih lama dan tekanan harga masih terus ada. Namun demikian, tingkat perpanjangan waktu pengiriman dari pemasok berkurang pada November, kemungkinan menggambarkan tanda-tanda perbaikan menuju akhir tahun,” kata Febrio.

Baca Juga  Pemerintah Cabut Aturan Pembatasan Barang Bawaan Pekerja Migran

Sementara itu, sentimen bisnis secara keseluruhan bertahan positif pada November, tetapi turun ke posisi terendah dalam 18 bulan. Melihat perkembangannya, inflasi masih berpotensi menguat secara bertahap seiring dengan perkembangan positif mobilitas masyarakat.

“Nataru (Natal dan tahun baru) diperkirakan menjadi momen peningkatan konsumsi, sehingga dapat mendorong kenaikan inflasi. Namun, potensi tekanan inflasi lebih tinggi diperkirakan akan relatif minimal seiring dengan kebijakan pemerintah menghapus libur Nataru serta penerapan kebijakan pengetatan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) di seluruh wilayah Indonesia. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, outlook inflasi sepanjang tahun 2021 diperkirakan berada pada kisaran 1,9 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Febrio.

Baca Juga  Presiden Jokowi Serukan Aksi Komprehensif dalam Memerangi TPPU

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *