BI Ramal Neraca Pembayaran Indonesia Surplus pada Kuartal III-2024
Pajak.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) optimistis terhadap kondisi ekonomi tanah air, khususnya Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang diproyeksikan mencatat surplus pada kuartal III-2024.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa NPI yang sehat turut mendukung stabilitas eksternal. “NPI kuartal III-2024 diperkirakan mencatat surplus ditopang surplus neraca perdagangan non-migas yang berlanjut sebesar 6,5 miliar dollar Amerika Serikat (AS),” ujar Perry dalam konferensi pers, dikutip pada Kamis (17/10).
Selain itu, aliran masuk investasi portofolio juga menjadi salah satu faktor penting yang menopang surplus tersebut. Pada kuartal III-2024, net inflows investasi portofolio tercatat sebesar 11,6 miliar dollar AS. Perry juga menambahkan bahwa aliran investasi ini terus berlanjut hingga kuartal IV-2024, di mana hingga pertengahan Oktober, aliran masuk tercatat sebesar 0,6 miliar dollar AS.
Dalam hal cadangan devisa, Indonesia juga mencatatkan posisi yang sangat kuat. Hingga akhir September 2024, cadangan devisa Indonesia mencapai 149,9 miliar dollar AS. “Setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” jelasnya.
Ke depannya, BI memproyeksikan bahwa NPI tahun 2024 akan lebih baik dibandingkan perkiraan sebelumnya. Hal ini didorong oleh peningkatan surplus neraca transaksi modal dan finansial yang diharapkan terus berlanjut, seiring dengan aliran masuk modal asing yang stabil.
“Seiring dengan peningkatan surplus neraca transaksi modal dan finansial didukung oleh berlanjutnya peningkatan aliran masuk modal asing, sejalan dengan imbal hasil investasi yang tetap menarik,” kata Perry.
Walaupun terdapat berbagai tantangan global, seperti ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan ketidakpastian pasar keuangan global, Indonesia dinilai mampu menjaga kestabilan neraca pembayaran. Defisit transaksi berjalan juga diproyeksikan tetap rendah, berada dalam kisaran 0,1 persen hingga 0,9 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat, BI optimistis bahwa NPI akan tetap terjaga, bahkan pada 2025. “Pada 2025, NPI akan tetap baik didukung oleh prospek perekonomian domestik yang meningkat dan defisit transaksi berjalan yang terjaga,” pungkas Perry.
Comments