in ,

BI Catat Pertumbuhan Kredit Capai 10,79 Persen di November 2024

Catat Pertumbuhan Kredit
FOTO: IST

BI Catat Pertumbuhan Kredit Capai 10,79 Persen di November 2024

Pajak.com, Jakarta – Pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia pada November 2024 mencatat angka yang kuat, mencapai 10,79 persen secara tahunan. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa angka ini menunjukkan keberlanjutan dinamika positif sektor keuangan nasional.

“Pertumbuhan kredit ini dipengaruhi oleh terjaganya minat perbankan dalam menyalurkan kredit, realokasi alat likuid ke kredit, serta dukungan pendanaan dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK),” ujar Perry dalam konferensi pers, dikutip Pajak.com pada Kamis (19/12).

Selain itu, kebijakan Kredit Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang diterapkan BI juga memberikan dampak positif, terutama di sektor-sektor prioritas. Perry menjelaskan bahwa sektor-sektor seperti hilirisasi minerba dan pangan, otomotif, perdagangan, listrik, gas dan air (LGA), pariwisata dan ekonomi kreatif, serta UMKM dan sektor hijau menjadi penerima manfaat utama kebijakan ini.

Baca Juga  Ditopang Konsumsi Rumah Tangga, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,02 Persen pada Kuartal IV-2024

Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit juga didukung oleh kinerja usaha korporasi yang stabil, termasuk perusahaan-perusahaan berorientasi ekspor. “Kinerja korporasi tetap terjaga, sehingga mampu mendorong permintaan kredit,” tambah Perry.

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit modal kerja mencatat angka 8,92 persen (yoy), sementara kredit investasi tumbuh lebih tinggi sebesar 13,77 persen (yoy). Kredit konsumsi juga tumbuh signifikan, mencapai 10,94 persen (yoy) pada November 2024. Di sisi lain, pembiayaan syariah mencatat pertumbuhan sebesar 11,24 persen (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh 4,02 persen (yoy).

Bank Indonesia memproyeksikan bahwa pertumbuhan kredit pada akhir 2024 akan berada pada kisaran 10–12 persen. Tren ini diperkirakan akan terus meningkat pada 2025 dengan proyeksi pertumbuhan mencapai 11–13 persen.

Baca Juga  Anggaran OIKN Dipangkas Rp1,15 Triliun, Ibu Kota Nusantara Apa Kabar?

Untuk mendorong tren positif ini, BI akan memperkuat strategi Kredit Likuiditas Makroprudensial (KLM) mulai Januari 2025. Strategi ini diarahkan untuk mendorong penyaluran kredit perbankan yang mendukung pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja.

Dengan pencapaian ini, sektor perbankan Indonesia menunjukkan sinyal pemulihan dan potensi pertumbuhan yang menjanjikan di masa mendatang.

“Bank Indonesia akan terus berupaya memperkuat kebijakan yang mendorong pertumbuhan kredit. Tujuannya adalah mendukung pembangunan sektor-sektor prioritas dan memperkuat daya saing ekonomi nasional,” tutup Perry.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *