5 Ide Bisnis Produk Pertanian yang Potensial Diekspor
Pajak.com, Jakarta – Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan produk hasil pertanian untuk dijual ke pasar internasional. Badan Pusat Statistik (BPS) pun mencatat bahwa nilai ekspor bidang pertanian mencapai Rp 658,18 triliun pada tahun 2022 atau meningkat 6,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) memberikan ide bisnis produk pertanian yang potensial untuk diekspor. Apa saja? Pajak.com telah merangkum setidaknya 5 inspirasi untuk Anda.
5 Ide Bisnis Produk Pertanian yang Potensial Diekspor
Berikut ini 5 ide bisnis produk pertanian yang potensial untuk diekspor:
1. Budidaya tanaman obat dan rempah
Banyak masyarakat dunia yang mengonsumsi tanaman obat herbal untuk menjaga kesehatannya. Tanaman obat yang potensial diekspor, seperti peppermint, lengkuas, lidah buaya, jahe, atau kunyit.
Selain itu, Indonesia telah menjadi tujuan banyak negara dalam mencari rempah-rempah berkualitas. Beberapa rempah yang dibutuhkan pasar global, seperti kunyit, pala, kayu manis, cengkeh, jahe, atau kapulaga.
2. Sayuran organik
Ada banyak jenis tanaman sayur organik yang telah diminati karena tidak menggunakan bahan kimia dalam proses perawatan, seperti brokoli, selada, kacang panjang, tomat, cabai, dan lainnya;
3. Tanaman hias
Tanaman hias khas Indonesia telah populer di beberapa negara. Namun, pastikan Anda perlu melakukan riset dalam menentukan harga yang kompetitif;
4. Jamur tiram
Untuk memulai budidaya jamur tiram, Anda tidak membutuhkan banyak lahan. Bahkan memanfaatkan lahan di depan atau belakang rumah sudah bisa dilakukan. Masa panen jamur tiram juga cepat, yakni hanya 40 hari saja. Manfaatkan berbagai limbah sebagai media tanamnya, seperti jerami padi, limbah tekstil kapas, sampai serbuk gergaji; dan
5. Produksi pupuk
Pupuk menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sektor pertanian. Penggunaan pupuk yang bagus akan menjaga kualitas hasil panen. Anda bisa memanfaatkan peluang bisnis pupuk, baik pupuk organik dan pupuk anorganik.
Calon pebisnis perlu memahami bahwa bidang usaha pertanian membutuhan kesabaran dan ketekunan karena memerlukan keahlian dalam proses pembibitan, perawatan, hingga kegiatan pasca-panen.
Kemenkop UKM menyarankan calon pebisnis lakukan riset pasar dalam menjalankan usaha pertanian, ketahui kebutuhan pasar, serta analisis kompetitor sejenis. Tak kalah penting, perhatikan aspek kepabenaan dan perpajakannya.
Comments