in ,

Workshop Pakar Pajak: “Tax Planning” yang Tepat, Bikin Cuan Mengalir

Workshop Pakar Pajak: “Tax Planning”
FOTO: IST

Workshop Pakar Pajak: “Tax Planning” yang Tepat, Bikin Cuan Mengalir

Pajak.com, Jakarta PT Godiva Caraka Konsultama (GCK Consulting) menggelar Workshop Pakar Pajak bertajuk “Tax Planning = Cuan”, di Gandaria, Jakarta Selatan, pada (14/12). Puluhan peserta dari berbagai kalangan hadir untuk mendalami tax planning atau perencanaan pajak bersama Founder dan CEO GCK Consulting Gabriel Kurniawan yang juga dikenal sebagai content creator edukasi perpajakan di Indonesia dengan nama Pakar Pajak.

Tax planning bukan sekadar membayar pajak, tapi bagaimana kita menghitung dan membandingkan beberapa kemungkinan secara legal atau peraturan perpajakan yang berlaku,” jelas Gabriel saat menjawab salah satu pertanyaan peserta, dikutip Pajak.com, pada (17/12).

Gabriel menambahkan, workshop ini dirancang untuk memberikan pemahaman dasar mengenai tahapan perencanaan pajak, pentingnya kepatuhan (compliance), dan bagaimana mengintegrasikan strategi pajak yang sesuai dengan proses bisnis perusahaan.

Baca Juga  Kantor Pajak Kalideres Apresiasi Kelurahan dengan Pertumbuhan Pelaporan SPT Tahunan Tertinggi

Ia menekankan, bahwa perencanaan pajak lebih dari sekadar kewajiban administratif. “Ini adalah strategi untuk meminimalkan beban pajak sambil tetap patuh pada peraturan, jadi kita harus paham betul terhadap tax planning itu sendiri. Terhadap aturan-aturannya. Jadi kalau konsep tax planning, menurut saya pribadi, apalagi kita sebagai konsultan, kita harus bisa membandingkan antarperaturan yang ada,” urainya.

Dalam pemaparannya, ia membedakan tiga konsep utama; tax evasion, tax avoidance, dan tax planning. Menurutnya, tax evasion adalah tindakan melanggar hukum dengan sengaja menghindari kewajiban pajak, sementara tax avoidance memanfaatkan celah hukum yang menimbulkan interpretasi berbeda antara Wajib Pajak dan fiskus. Di sisi lain, tax planning mengacu pada penghematan pajak berdasarkan aturan yang berlaku.

Tax avoidance sering kali terjadi karena interpretasi berbeda terhadap aturan yang masih ambigu. Makanya ada kemunculan tax avoidance. Jadi banyak orang yang melakukan agresif dari tax planning ini juga melihat adanya peraturan yang masih belum memiliki banyak pandangan. Jadi itu yang menyebabkan dispute,” ungkap Gabriel. Ia pun menambahkan, bahwa tax planning berbasis aturan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Baca Juga  Sengaja Isi SPT Tidak Benar, Direktur Ini Diserahkan ke Kejari oleh Kanwil DJP Kalbar

Dalam sesi selanjutnya, Gabriel menjelaskan perbedaan mendasar antara tax planning berbasis strategi dan kepatuhan pajak. “Kepatuhan lebih kepada memastikan tidak ada keterlambatan pembayaran atau pelaporan, sementara strategi, melibatkan analisis proses bisnis perusahaan,” katanya.

Workshop ini juga menghadirkan simulasi studi kasus yang relevan untuk peserta, seperti membandingkan metode-metode pemotongan pajak untuk menentukan mana yang lebih hemat. Peserta juga diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terkait kasus yang mereka hadapi dalam operasional bisnis masing-masing.

“Kami ingin peserta memiliki gambaran bagaimana menerapkan tax planning yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” ujar Gabriel.

 

Yang membuat acara ini berbeda adalah layanan after-event, seperti sesi one-on-one gratis dan grup WhatsApp untuk diskusi lebih lanjut. “Peserta bisa langsung mengonsultasikan penerapan strategi yang telah dibahas di workshop,” tambah Gabriel.

Baca Juga  Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Minimum Global, Sebut Tidak Berlaku di Amerika

Gabriel menekankan pentingnya memahami tidak hanya teori dan praktik, tetapi juga semangat atau spirit dari peraturan pajak itu sendiri. “Kami ingin peserta memiliki empati terhadap aturan dan pihak-pihak yang terlibat, sehingga mereka tahu langkah apa yang harus diambil,” katanya.

Acara yang dirancang secara interaktif ini, memberikan pemahaman mendalam yang relevan dengan kebutuhan para Wajib Pajak. Gabriel menutup dengan optimisme, “Tax planning adalah topik yang selalu relevan. Dengan sistem baru seperti core tax di masa depan, strategi yang tepat akan semakin penting untuk membantu Wajib Pajak tetap patuh sekaligus efisien.”

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

195 Points
Upvote Downvote

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *