Menu
in ,

Sambangi Kantor Pajak, Juragan99 Lapor SPT & Ikut PPS

Pajak.com, Jakarta – Pengusaha Gilang Widya Pratama atau yang lebih dikenal dengan Juragan99 sambangi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Mampang Prapatan. Dalam unggahan Instagram (IG) miliknya yaitu @juragan_99, ia menyebutkan bahwa maksud kedatangannya adalah untuk melaporkan SPT Tahunan dan mengikuti Program Pengungkapan Sukarela (PPS). Menurutnya, semua dilaporkan secara transparan dan terbuka.

“Alhamdulillah hari ini menuntaskan kewajiban melaporkan SPT Tahunan dan melakukan PPS Wajib Pajak (WP) di KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan. Sempat bertemu dengan Kepala KPP dan Kepala Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan. Semua dilaporkan secara transparan dan terbuka,” tulis Gilang, pada Jumat (25/03).

Sebelumnya, crazy rich asal malang ini menjadi perhatian publik karena ia sempat mengklaim bahwa laba bersih penjualan MS Glow mencapai Rp 600 miliar per bulan. Tak ayal, hal tersebut menarik perhatian dari Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo.

Yustinus pun melakukan perhitungan bahwa dengan asumsi penjualan Rp 600 miliar per bulan, maka omzet bisnis Juragan99 mencapai Rp 7,2 triliun.

“Wow gurih nih @DitjenPajakRI. Setahun omzet Rp 7,2 triliun. Berarti memungut pajak pertambahan nilai (PPN) 10 persen Rp 720 miliar. Tinggal cocokin ke SPT PPN dan SPT PPh,” ujarnya melalui cuitan Twitter @prastow, Kamis (24/03).

Tidak hanya itu saja, dalam cuitannya tersebut Yustinus pun berharap agar semakin banyak pengusaha yang terbuka ke publik mengenai penghasilannya.

“Semoga banyak yang pamer kaya gini nih,” tambahnya.

Tak ingin tinggal diam, Chief Operating Officer (COO) J99 Corp Ganesya Widya pun membantah dan meralat ucapan Gilang Widya tentang penjualan produk MS Glow. Ia menyebutkan ada salah pengutipan peryataan dari Gilang dalam pemberitaan yang dituliskan oleh Tempo.

“Itu ada salah pengutipan (berita). Mungkin intepretasi dari wartawan itu Rp 300 ribu dikali 2 juta pieces jadi Rp 600 miliar. Karena kemarin kami hanya menganalogikan, bukan state Rp 300 ribu,” ujarnya, dikutip dari IDN Times.

Akan tetapi, Ganesya sempat membenarkan bahwa MS Glow sempat mencatatkan penjualan sebanyak dua juta produk pada 2020-2021. Namun belakangan ini penjualan MS Glow menurun.

“Kalau penjualan sampai di 2 juta per bulan itu benar. Rekor tahun lalu 2020-2021 penjualan sempat capai 2 juta. Makanya kemarin dapat penghargaan dari Marketeers,” imbuhnya.

Ia pun memaparkan perhitungan yang sebenarnya adalah mengalikan penjualan produk MS Glow sebanyak dua juta dengan kisaran harga produk MS Glow yaitu Rp 50 ribu sampai Rp 150 ribu. Adapun harga Rp 300 ribu yang disebutkan oleh Gilang merupakan harga untuk paket MS Glow yang terdiri dari empat produk.

“Padahal Rp 300 ribu itu harga paket dan tidak semua penjualan paket. Penjualan rata-rata MS Glow berupa pieces, seperti itu. Kalau dua juta pieces dikali Rp 50 ribu, Rp 75 ribu atau Rp 150 ribu boleh. Sekitar itu,” paparnya. Sehingga jika mengacu pada data tersebut, omzet MS Glow minimal Rp 100 miliar hingga Rp 300 miliar per bulan.

Disinggung soal data penjualan MS Glow secara rinci, Ganesya mengaku tidak bisa membuka data penjualannya. Namun, ia berjanji akan membuka data penjualan setelah mendapat lampu hijau dari tim legal dan hukum mereka.

“Kalau omzet dari tim lawyer belum boleh disebut karena rencananya kita mau buka itu nanti dengan teman-teman lawyer dan mau diadakan audit untuk kita buka ke publik untuk menjawab desas-desus,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version