in ,

Perusahaan Wajib Tahu! Ini Manfaat Nyata IT Inventory untuk Pengguna Fasilitas Kepabeanan

Manfaat Nyata IT Inventory
FOTO: IST

Perusahaan Wajib Tahu! Ini Manfaat Nyata IT Inventory untuk Pengguna Fasilitas Kepabeanan

Pajak.com, Jakarta – Dalam pemanfaatan fasilitas kepabeanan seperti Kawasan Berikat, sistem IT Inventory bukan sekadar pelengkap administratif. Menurut Tax Manager TaxPrime Surabaya Branch Anang Febita Kurniawan, sistem IT Inventory membawa manfaat nyata bagi perusahaan, mulai dari efisiensi operasional hingga peningkatan layanan dari otoritas.

“Kalau manfaatnya bagi perusahaan ini tentu saja memudahkan pengelolaan persediaan yang jauh lebih terkontrol, dari dulu yang mungkin sifatnya masih manual, pakai kartu stok, barang masuk harus dicatat secara manual oleh pegawai pencatat barang, lalu kartunya disimpan. Risiko hilang pun tinggi,” jelas Anang kepada Pajak.com, dikutip pada (13/5/2025).

Dengan IT Inventory, seluruh proses tersebut kini berlangsung secara digital dan terintegrasi. Tak hanya lebih rapi, sistem ini juga mempercepat dan menyederhanakan penyusunan laporan wajib yang harus disampaikan secara berkala kepada otoritas, termasuk Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC/Bea Cukai).

Baca Juga  Validasi PPhTB di Coretax, Penjual dan Pembeli Wajib Integrasi NIK–NPWP

Sebagai gambaran, perusahaan Kawasan Berikat diwajibkan membuat tujuh jenis laporan secara periodik. Proses ini menjadi jauh lebih efisien berkat kehadiran IT Inventory. “Itu tentu sangat terbantu ketika ada IT Inventory daripada sistem yang manual,” lanjutnya.

Tak hanya soal pelaporan, sistem ini juga membantu perusahaan dalam hal rekonsiliasi data dengan dokumen kepabeanan. Artinya, perusahaan dapat mengetahui dengan jelas berapa banyak fasilitas yang dimanfaatkan, serta menghitung pajak dan bea masuk yang wajib diselesaikan berdasarkan asal barang. Hal ini penting dalam proses penentuan kewajiban ketika barang keluar dari perusahaan, apakah untuk pasar domestik atau ekspor.

Selain mendukung kontrol dan kepatuhan, IT Inventory juga berdampak langsung pada peningkatan kualitas layanan dari Bea Cukai. “Artinya dari sisi perusahaan bisa memperoleh layanan yang lebih prima dari biaya otoritas,” kata Anang.

Baca Juga  HHH Consultant Resmikan Thoha Building, Wujud Komitmen Tingkatkan Edukasi Perpajakan

Sebagai contoh, ketika perusahaan memerlukan layanan seperti perluasan beda hamparan, dan IT Inventory-nya dinilai andal dan lengkap, maka pengajuan tersebut bisa diproses lebih cepat karena sistem sudah memberikan transparansi penuh kepada Bea Cukai.

Lebih jauh, Anang menekankan bahwa IT Inventory memberikan kontribusi besar terhadap efisiensi operasional perusahaan. “Ini tentu sangat membantu ya, membantu efisiensi secara operasional karena yang dulunya manual itu perlu banyak waktu, perlu banyak tenaga, perlu penjagaan yang sifatnya ketat,” ungkapnya.

Sebelum beralih ke sistem digital, perusahaan harus menyimpan berbagai dokumen fisik dan mencatat manual seluruh transaksi barang, termasuk yang berkaitan dengan fasilitas kepabeanan. Proses ini tidak hanya memakan waktu, tetapi juga membutuhkan tenaga khusus untuk mengelola dan menjaga dokumen agar tidak hilang atau rusak.

Kini, dengan sistem yang sudah terkomputerisasi dan terintegrasi, pekerjaan tersebut dapat dipangkas. Tidak ada lagi kebutuhan untuk tenaga khusus yang mencatat secara manual, karena data langsung masuk ke dalam sistem. Penyusunan laporan juga menjadi jauh lebih cepat. “Kemudian juga tidak perlu lagi memerlukan waktu yang lama menyusun laporan dan seterusnya,” tambahnya.

Baca Juga  Puncak Musim Haji 2025 Telah Tiba, Bagaimana Aspek Perpajakannya?

Dari sisi pengamanan, IT Inventory juga lebih unggul. Data cukup diamankan dalam sistem komputer yang memiliki back-up, tidak perlu lagi menyimpan kartu stok fisik yang rawan tercecer atau rusak. Ini membuat pengelolaan barang tidak hanya efisien, tetapi juga jauh lebih aman dan akurat.

Melalui sistem IT Inventory yang sesuai standar, perusahaan tidak hanya memenuhi ketentuan peraturan kepabeanan, tetapi juga membangun fondasi digital yang kuat untuk kelancaran operasional jangka panjang. Hal ini tentu menjadi langkah strategis bagi perusahaan yang ingin menjaga keberlanjutan fasilitas dan daya saing bisnisnya di pasar global.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *