Menu
in ,

Messi Hemat Setor Pajak Berkat Rezim Inpatriat Prancis

Pajak.comPrancis – Kepergian Lionel Messi dari FC Barcelona tanpa diragukan lagi adalah salah satu berita besar musim panas ini. Setelah kepergian emosionalnya dari FC Barcelona klubnya selama lebih dari 20 tahun, Head of Tax Europe/APMEA Lluís M. Fargas Mas mengungkapkan bahwa keputusan Messi itu akan menjadi faktor yang akan memberikan kenyamanan ekstra bagi sang pemain saat menghadapi musim dingin di klub barunya, Paris Saint-Germain (PSG).  Pasalnya, Messi akan dapat mengambil manfaat dari rezim pajak inpatriat Prancis. Inpatriat merupakan istilah tenaga kerja yang dipekerjakan oleh perusahaan di lokasi kantor pusat perusahaan, tetapi dia bukan warga negara dari perusahaan tersebut.

“Secara garis besar, rezim inpatriat Prancis mengizinkan Lionel Messi untuk tidak membayar pajak atas 30 persen dari gaji yang diterima, dan membayar setengah dari pajak pendapatan yang diterima untuk hak citranya dari negara penghasilan itu didapat (terlepas dari apakah negara tersebut dianggap sebagai yurisdiksi surga pajak),” tulis Fargas dalam Bloomberg Tax, dikutip Jumat (10/9).

Namun, Fargas menambahkan bahwa Messi bisa mendapatkan keuntungan dari rezim inpatriat ini jika diminta sedari awal, atau selama negosiasi kontrak berlangsung.

“Jika klub Prancis tidak rajin mengirim setidaknya satu pesan permohonan melalui surat elektronik ke otoritas pajak Prancis, maka sama saja ia tidak akan dapat mengambil manfaat dari rezim ini,” imbuhnya.

Keuntungan lain bagi Messi yakni kebijakan pajak kekayaan di Prancis yang disebut-sebut lebih bersahabat dibanding Spanyol. Konkretnya, selama di Spanyol Messi harus membayar pajak dari total kekayaan globalnya. Sedangkan selama membela PSG, Messi hanya dikenakan pajak untuk aset yang berada di wilayah Prancis saja.

“Menurut Perjanjian Perpajakan Berganda (DTA) yang ditandatangani antara Spanyol dan Prancis, properti pemain yang berlokasi di wilayah Spanyol akan dikenakan pajak di Spanyol, sehingga properti yang tidak berlokasi di Spanyol atau Prancis, atau properti bergerak, tidak akan dikenakan pajak sama sekali,” ungkap Fargas.

Fargas mencatat, kekayaan Messi menurut Forbes pada 2020 diperkirakan lebih dari lebih dari 1 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 14,25 triliun. Messi termasuk empat atlet di dunia dengan kekayaan sebesar itu. Lalu, jika berpegang pada rilisan sejumlah media massa di Eropa, pendapatan Messi per tahun adalah 41 juta dollar AS. Saat berada di Barcelona, dengan penghasilan ini Messi dikenai pajak 48 persen, tetapi selama di PSG hanya 27 persen.

Dengan kata lain, Messi untung 21 persen setelah pindah ke PSG dari Barcelona. Berarti, ia bisa menghemat sekitar 10 juta dollar AS dari kebijakan pajak di PSG dibanding setoran pajak saat membela Barcelona. Sebagai informasi, pria yang dianggap sebagai pesepakbola terbaik sepanjang masa ini harus meninggalkan Barcelona FC karena keuangan klub tersebut tidak bisa memenuhi ekspektasi gajinya sesuai dengan ketentuan aturan financial fair play yang ditetapkan oleh liga Spanyol, La Liga.

Namun, sejak kedatangannya ke PSG, Messi diketahui baru sekali merumput bersama Les Parisiens, sebutan lain PSG yakni dalam laga melawan Reims, Senin (30/8) lalu. Messi memilih absen di laga PSG vs Clermont akhir pekan nanti lantaran harus beristirahat setelah menjalani perjalanan panjang dari Argentina. Ya, Messi masih berlaga membela Timnas Argentina kontra Bolivia di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Amerika Selatan, pada Jumat (10/9).

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version