Menu
in ,

LMAN Targetkan Himpun PNBP Rp 1,71 T di Tahun 2022

Pajak.com, Jakarta – Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sebagai Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan dapat menghimpun penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp 1,71 triliun di tahun 2022. Target itu akan dicapai melalui pengelolaan aset negara yang semakin kredibel dan inovatif.

“Ke depan, optimalisasi aset negara akan diperkuat melalui peningkatan target PNBP. Namun, kami tidak akan lupa untuk pemanfaatan sosial dan ekonominya, serta untuk keberlanjutan dan peningkatan, sehingga harus dilakukan kuantifikasi. LMAN juga melakukan penguatan potensi kerja sama melalui skema arranger, yang akan membuka peluang bagi investor swasta untuk turut serta berkolaborasi dalam optimalisasi aset negara,” kata Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi dalam Taklimat Media: Kinerja LMAN 2021 dan Rencana Kinerja 2022 di Kantor LMAN, yang disampaikan melalui keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (26/1).

Ia menyebutkan, realisasi PNBP di tahun 2021 mencapai sebesar Rp 1,96 triliun atau 106,82 persen dari target Rp 1,83 triliun.

Kendati demikian, Basuki menekankan, selain mengejar target PNBP serta manfaat sosial dan ekonomi, rencana kerja optimalisasi aset tahun 2022 LMAN juga akan berupa inovasi konsep pendayagunaan.

Hingga tahun 2021, LMAN mengelola 288 aset properti yang sebagian besar terletak di Jakarta, 2 aset kilang di Bontang dan Lhokseumawe, serta 1 aset kawasan berupa kawasan lapangan golf Ciperna, Jawa Barat. Dari jumlah itu, sebanyak 70 aset properti berhasil dioptimalkan, khusus 14 aset diantaranya digunakan untuk mendukung industri kreatif serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), seperti aset Dhanadyaksa Dipati Ukur di Bandung, aset di jalan Gereja Ayam Jakarta, dan aset di Jalan Kolonel Sugiono Medan.

“Beberapa Aset yang dijadikan pilot project pengukuran manfaat sosial ekonomi di 2021. Pemanfaatan aset-aset ini dinilai berdampak pada pemberdayaan UMKM atau wirausaha, penciptaan lapangan kerja baru, mendorong kualitas dan kuantitas riset, serta peningkatan indeks pembangunan manusia,” kata Basuki.

Dalam pengembangan aset tahun 2022, LMAN akan terus mendukung pemulihan ekonomi nasional bidang pariwisata dengan konsep kekinian yang sesuai selera pasar, kesehatan, dan pendidikan.

“Ini contohnya ketika kita bicara pemanfaatan aset negara, banyak aset atau beberapa aset yang dikembangkan sebagai hub. Hub adalah pusat pengembangan perekonomian yang terdapat di dalamnya berbagai unit UMKM, hingga tempat berkumpul anak muda,” kata Basuki.

Sebagai informasi, AESIA merupakan marketplace buatan LMAN untuk memperkenalkan kepada pasar tentang berbagai aset negara yang akan dimanfaatkan. Basuki mengatakan, LMAN menguatkan merek AESIA bersama BLU, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Dalam menuju ke sana, AESIA ini akan semudah saat kita belanja daring, jadi ketika pasar ingin memanfaatkan aset negara dengan platform ini bisa semudah itu,” kata Basuki.

LMAN juga melakukan pendanaan pengadaan lahan pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mencapai Rp 22,86 triliun. Capaian ini merupakan nilai tertinggi sejak tahun 2016. Inisiasi pemanfaatan aset negara dipastikan untuk menghasilkan manfaat sosial ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat.

“Kinerja 2021 difokuskan pada perolehan manfaat, baik finansial, ekonomi dan sosial. Pemanfaatan aset negara dan juga pendanaan pengadaan lahan PSN harus dipastikan memiliki nilai tambah dengan manfaat terukur guna mendukung pemulihan ekonomi nasional,” ujar Basuki.

Ia menambahkan, rencana kerja LMAN lainnya di tahun 2022, yakni mendukung Presidensi G20 melalui peningkatan nilai guna aset negara untuk pemulihan ekonomi global.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version