in ,

KSP: Penerimaan Pajak Tumbuh Perkecil Risiko Resesi

KSP: Penerimaan Pajak Tumbuh
FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono mengungkapkan bahwa penerimaan pajak yang bertumbuh 55,7 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada semester I-2022, telah menunjukkan ekonomi Indonesia berjalan baik dan memperkecil risiko terjadinya resesi.

“Capaian penerimaan pajak ini membuktikan kegiatan ekonomi Indonesia semakin baik, dan menjadikan probabilitas kemungkinan terjadinya resesi di Indonesia semakin jauh,” ungkapnya, dilansir dari Antara pada Jumat (29/07).

Ia menambahkan, pertumbuhan signifikan penerimaan pajak tersebut yang turut mendorong surplus pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 73,6 triliun atau 0,39 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Edy melanjutkan bahwa pemerintah berhasil menjaga laju inflasi domestik di tengah fluktuasi harga komoditas global.

Baca Juga  Sri Mulyani: Penerimaan Pajak Hingga 15 Maret 2024 Terkontraksi Penurunan Harga Komoditas

“Terkendalinya inflasi saat ini yang membuat kondisi perekonomian domestik stabil di tengah terjadinya gejolak di pasar global,” tambah Edy.

Meskipun demikian, Edy mewanti-wanti agar stabilitas ekonomi saat ini tidak menjadikan seluruh pihak lengah. Hal itu karena terkendalinya inflasi saat ini bukan karena terjaganya harga-harga komoditas secara alamiah, melainkan karena intervensi pemerintah.

“Intervensi itu dilakukan dalam bentuk penyaluran subsidi, terutama di sektor energi. Nilainya mencapai Rp 500 triliun. Ini yang saat ini benar-benar dijaga oleh pemerintah agar subsidi tidak jebol,” ujarnya.

Berdasarkan data KSP terkait realisasi APBN per Juni 2022, pendapatan negara tercatat sebesar Rp 1.317,2 triliun atau tumbuh 48,5 persen (yoy). Dimana pendapatan tersebut ditopang oleh penerimaan pajak sebesar Rp 868,3 triliun atau naik 55,7 persen, bea dan cukai Rp 167,6 triliun atau naik 37,2 persen (yoy), serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 281 triliun atau naik 35,8 persen (yoy).

Baca Juga  KPP Bonjer Dua Adakan Layanan SPT di Universitas Esa Unggul

Sedangkan realisasi belanja negara pada Juni 2022 sebesar Rp 1.243,6 triliun atau naik 6,3 persen (yoy), dengan rincian belanja pemerintah pusat Rp 876,5 triliun atau naik 10,1 persen (yoy) dan Transfer Ke Daerah dan Dana desa (TKDD) sebesar Rp 367,1 triliun atau turun 1,8 persen (yoy).

Sebelumnya, KSP juga mengklaim bahwa kondisi ekonomi Indonesia masih cukup baik, walaupun sejumlah pihak mengkhawatirkan Indonesia masuk dalam daftar negara yang terancam resesi. Kepala KSP Moeldoko menyampaikan, Indonesia masih dalam keadaan cukup baik di tengah krisis global.

“Kondisi lingkungan global memang tidak sedang baik, dan kondisi ekonomi nasional kita relatif cukup baik. Karena pertumbuhan kita cukup tinggi dibandingkan dengan negara lain. Berikutnya inflasi kita juga relatif masih sangat baik. Jadi, kalau sekarang ada penilaian seperti itu, memang masyarakat melihat ada beberapa komoditas yang sedikit naik tapi pemerintah sudah bekerja untuk menurunkan itu semuanya,” ujarnya Moeldoko.

Baca Juga  Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Izin Fasilitas Kawasan Berikat ke Perusahaan Ini 

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *