Kanwil DJP Jakarta Pusat Tutup Renjani 2024, Relawan Pajak 2025 Siap Tingkatkan Kepatuhan
Pajak.com, Jakarta – Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Pusat resmi menutup program Relawan Pajak untuk Negeri (Renjani) 2024. Program yang melibatkan ratusan mahasiswa dari Institut Stiami dan Politeknik LP3I ini membantu masyarakat dalam pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan, memberikan edukasi perpajakan, serta menyusun konten komunikasi terkait pajak. Acara penutupan ini juga menjadi momentum untuk mengukuhkan relawan baru yang akan berpartisipasi dalam program Renjani 2025.
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (P2 Humas) Kanwil DJP Jakarta Pusat Agustinus Dicky Haryadi mengatakan, seluruh mahasiswa yang tergabung dalam Renjani 2024 dan seluruh mahasiswa yang terlibat dalam Renjani sebelumnya telah melalui pelatihan intensif terkait perpajakan, sehingga siap terjun langsung untuk membantu masyarakat memahami kewajiban perpajakan yang berlaku di Indonesia.
Agustinus menjelaskan, keterlibatan mahasiswa sebagai relawan pajak merupakan upaya strategis untuk meningkatkan kesadaran pajak di kalangan generasi muda. Menurutnya, program ini membantu menjawab tantangan keterbatasan jumlah pegawai DJP di seluruh Indonesia yang saat ini hanya sekitar 64.000 orang. Dengan melibatkan mahasiswa, DJP berharap bisa menjangkau lebih banyak Wajib Pajak dan meningkatkan kepatuhan melalui peran perantara perpajakan (tax intermediaries).
“Dengan keterlibatan mahasiswa sebagai relawan, diharapkan dapat membantu meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak serta memberikan pengalaman berharga bagi mereka yang tertarik dengan dunia perpajakan,” kata Agustinus dalam acara tersebut secara daring, dikutip Pajak.com, Jumat (07/02).
Pada tahun 2025, program Renjani akan kembali melibatkan 106 mahasiswa dari Institut Stiami dan Politeknik LP3I. Mereka akan ditempatkan di 14 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di wilayah kerja Kanwil DJP Jakarta Pusat selama periode Februari hingga April 2025.
Selain sebagai upaya edukasi pajak, Agustinus menegaskan program ini juga menjadi kesempatan bagi para mahasiswa untuk memperoleh keterampilan praktis di dunia perpajakan. Dalam kesempatan tersebut, mereka dibekali dengan materi teknis perpajakan seperti core tax, serta keterampilan komunikasi yang akan membantu mereka dalam menjalankan tugas selama masa penempatan.
Penutupan Renjani 2024 ini juga menjadi ajang penghargaan bagi relawan pajak yang menunjukkan prestasi gemilang. Salah satu peserta dari Institut Stiami, Siti Zulaikha, meraih penghargaan sebagai relawan pajak teraktif dengan total poin 55.200 atas kontribusinya selama program berlangsung.
Dengan berakhirnya program Renjani 2024, perhatian kini beralih ke generasi relawan pajak 2025 yang siap memberikan kontribusi baru. Agustinus menyebut bahwa pihaknya berharap program ini dapat berkelanjutan dan terus berkembang untuk mencetak lebih banyak relawan pajak yang kompeten.
“Meningkatnya keterlibatan mahasiswa dalam perpajakan diharapkan mampu mendorong kepatuhan pajak yang lebih baik di Indonesia di masa mendatang. Dengan keberhasilan Renjani 2024, generasi baru Renjani 2025 telah lahir dan siap berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih taat pajak,” pungkasnya.
Comments