Dengan begitu, pemberhentian produksi CPO juga akan berdampak pada petani. Daniel menyebutkan, ada 6 juta hektare lahan sawit milik rakyat dengan petani yang berjumlah 2,7 juta. Mereka akan mengalami pukulan langsung yang cukup serius dalam menghadapi kebijakan presiden itu.
“Karena 40 persen kebun sawit adalah kebun rakyat yang sudah bertahun-tahun harga buah tandan di bawah biaya perawatan, dan saat baru menikmati sedikit perbaikan sudah langsung dikoreksi,” kata Daniel.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang para menteri untuk mengekspor minyak goreng dan bahan bakunya agar pasokan komoditas ini kembali stabil, sehingga harganya dapat terjangkau. Seperti diketahui, harga minyak goreng di dalam negeri melesat sejak Agustus 2021 lalu, dari yang awalnya Rp 14 ribu per liter menjadi Rp 20 ribu per liter.
“Saya telah memimpin rapat tentang pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, utamanya yang berkaitan dengan ketersediaan minyak goreng di dalam negeri. Dalam rapat tersebut telah saya putuskan pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng. Saya akan terus memantau dan mengevaluasi kebijakan ini agar ketersediaan minyak goreng melimpah,” tegas Jokowi dalam konferensi pers virtual, (22/4).
Comments