DJP Bangun Kesadaran Pajak melalui Pajak Bertutur
Pajak.com, Kalimantan Barat – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melangsungkan kegiatan Pajak Bertutur Tahun 2024 yang dipusatkan di Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Kalimantan Barat, (7/8). Melalui Pajak Bertutur, DJP berupaya bangun kesadaran pajak kepada generasi muda yang tengah menempuh pendidikan sekolah dan perguruan tinggi.
Acara Pajak Bertutur 2024 di Kalimantan Barat ini diikuti secara serentak dilaksanakan oleh seluruh unit kerja DJP di seluruh Indonesia, yaitu 34 Kantor Wilayah (Kanwil) DJP; 352 Kantor Pelayanan Pajak (KPP); 202 Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP).
Adapun Kegiatan Pajak Bertutur 2024 di Kalimantan Barat dihadiri oleh peserta sebanyak 23.295 pelajar dan mahasiswa, berbagai pejabat pemerintah, unsur Forkopimda Kalimantan Barat, perwakilan Australian Taxation Office (ATO), dosen, guru.
“Pajak bertutur pertama kali diadakan pada tahun 2017 dan tahun ini merupakan kali kedelapan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dengan menanamkan kesadaran pajak kepada seluruh pelajar secara berkesinambungan,” jelas Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat DJP Dwi Astuti dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (9/8).
Secara umum kegiatan Pajak Bertutur merupakan salah satu kegiatan edukasi perpajakan dan bagian integral dalam program Inklusi Kesadaran Perpajakan yang dituangkan ke dalam kurikulum.
“Di masa yang akan datang generasi muda nantinya bisa menjadi pengusaha, birokrat, guru, Aparatur Sipil Negara (ASN), atau profesi apapun sehingga bisa memahami dan memenuhi kewajiban perpajakannya dengan jujur dan suka cita, semata-mata untuk kemajuan negeri ini,” harap Dwi.
Dengan mengusung tema ‘Lampaui Batas, Bangkit untuk Indonesia Emas’, DJP berharap pelajar dan mahasiswa sebagai generasi emas memiliki semangat untuk terus berprestasi. Dwi mencatat, bahwa saat ini terdapat 42 juta anak didik, terdiri dari PAUD (lebih dari 4 juta), SD (18 juta), SMP (lebih dari 7 juta), SMA (lebih dari 3 juta), SMK (lebih dari 3 juta), SLB (lebih dari 50 ribu), dan perguruan tinggi (lebih dari 9 juta).
“Artinya, ini adalah potensi yang luar biasa, investasi jangka panjang sebagai tax payer yang memberikan dampak bagi Indonesia dalam jangka waktu 10 – 20 tahun ke depan, menuju Indonesia Maju, Indonesia Emas,” imbuh Dwi.
Harapan senada juga diungkapkan oleh Pj. Gubernur Kalimantan Barat Harisson Azroi. Ia mengatakan, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2045—diproyeksi usia produktif (15 – 64 tahun) mencapai 70 persen pada 20 tahun mendatang.
“Pada 100 tahun kemerdekaan Indonesia itulah kita ingin mencapai Indonesia Emas, di mana kita tidak hanya membangun kekuatan ekonomi dan infrastruktur, akan tetapi kualitas sumber daya manusianya. Salah satunya dengan pendidikan dan pemberian beasiswa pendidikan yang dibiayai dengan pajak. Melalui kegiatan Pajak Bertutur tahun 2024 ini, semoga kita tetap semangat bergotong royong membangun bangsa Indonesia,” ujar Harisson.
Comments