Menu
in ,

Wacana Pemberlakuan PSBB Memantik Penurunan IHSG

Wacana Pemberlakuan PSBB Memantik Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan

FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Wacana penerapan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau lockdown, membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 1,45 persen ke level 6.007,120 dari dari posisi 6.095,497 pekan lalu. Kapitalisasi pasar bursa selama sepekan juga menyusut 1,41 persen menjadi Rp 7.108,555 triliun dari Rp 7.210,564.

Kepala Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia Ike Widiawati mengatakan, saat ini pemerintah mungkin tengah berfikir keras untuk memberlakukan PSBB. Sebab angka positif Covid-19 tembus ke angka 12.624, pada (17/6). Di sisi lain, pemerintah juga mesti berupaya mengejar target pertumbuhan ekonomi yang positif pada kuartal II-2021, yang mengakibatkan turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG).

“Karena tuntutan agar perekonomian Indonesia harus mampu bersaing dengan beberapa negara berkembang lainnya demi mempertahankan capital inflow,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, (18/6).

Selain itu, pasar dikejutkan dengan rencana Federal Reserve atau The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat), yang akan menaikkan suku bunganya di tahun 2023 dan indikasi kebijakan tapering (mengurangi pembelian obligasi).

Menurut Ike, kendati pemerintah dan Bank Indonesia memastikan telah menyusun strategi untuk menghadapi aksi The Fed, pasar tetap meresponsnya dengan waswas. Oleh karena itu, menurutnya, pemerintah harus berfikir dua kali untuk melakukan kebijakan PSBB.

“Bahkan dampak dari adanya pembatasan ketat di April 2020 pun sebenarnya masih terasa dampaknya bagi banyak sektor usaha,” tambahnya.

Ike menyebutkan, wacana PSBB dan kebijakan The Fed berdampak cukup signifikan pada pasar modal. Hal itu dapat dilihat dari 466 saham yang melemah dan 98 saham tidak bergerak dari posisinya pada penutupan perdagangan pekan ini. Seluruh indeks sektoral kompak rontok di sesi pertama perdagangan (18/6), dengan pelemahan terdalam dicatat oleh indeks sektor industri dasar (IDXBASIC) (-2,8 persen), disusul oleh indeks sektor kesehatan (IDXHEALTH) (-2,5 persen), dan indeks sektor energi (IDXENERGY) (-2,4 persen).

Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mencatat, rata-rata frekuensi harian bursa menurun sebesar 7,12 persen menjadi 1.165.339 transaksi dari 1.254.635 transaksi pada pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian juga menyusut sebesar 11,87 persen menjadi 21,293 miliar saham dari 24,161 miliar saham. Investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 192,71 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 15,735 triliun.

Sebagai infomasi, wacana pemberlakuan PSBB bermula dari usulan Wakil Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Charles Honoris. Menurutnya, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berskala mikro (PPKM Mikro) yang diberlakukan saat ini tidak cukup merespons kedaruratan penularan Covid-19.

Charles menyebutkan, angka penularan Covid-19 pascalibur Lebaran 2021 semakin menggila. Pada (17/6), angka penularan dan kematian harian nasional mencetak rekor baru, yakni 12.624 kasus harian atau tertinggi sejak 30 Januari 2021 dan sebanyak 227 orang meninggal dunia atau tertinggi sejak 3 April 2021.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version