Menu
in ,

SRO Pasar Modal Edukasi Generasi Muda Indonesia

Pajak.com, Jakarta – Belakangan ini porsi investor muda di pasar modal Indonesia terus meningkat. Untuk itu, Self Regulatory Organization (SRO) Pasar Modal Indonesia saat ini tengah fokus meningkatkan literasi serta edukasi pasar modal kepada generasi muda Indonesia.

Menurut data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 30 September 2021 lalu, jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai lebih dari 6,28 juta Single Identification Number (SID). Dari angka tersebut, sekitar 80 persen di antaranya merupakan investor muda atau berusia di bawah 40 tahun.

Salah satu upaya SRO untuk meningkatkan literasi pasar modal untuk generasi muda adalah melalui ajang Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2021 secara virtual yang diselanggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan KSEI pada 14 – 16 Oktober 2021.

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan, upaya SRO melalui CMSE 2021 pihaknya menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya untuk mengedukasi sekaligus mengajak investor muda di Indonesia untuk berinvestasi.

“Acara ini juga sekaligus untuk memfasilitasi pembukaan rekening saham dan reksa dana secara virtual,” kata Hasan dalam keterangannya, Jumat (15/10/2021).

Hasan berharap, materi paparan dan diskusi pada sesi webinar tersebut dapat memberikan inspirasi bagi para peserta seminar, khususnya bagi kelompok usia muda yakni generasi milenial dan generasi Z, untuk dapat lebih cerdas, lebih semangat, turut berperan aktif dalam mengembangkan, serta tentunya semakin yakin dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Hasan menyampaikan, pertambahan jumlah investor di tanah air sangat berperan terhadap upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional. Ia berharap, penyelenggaraan CMSE 2021 ini dapat mendorong peningkatan jumlah dan aktivitas setiap pelaku dan stakeholders, agar pasar modal Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan semakin menciptakan keberpihakan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia sebagai upaya mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi berharap kinerja pasar modal Indonesia yang terus membaik dapat membantu pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi COVID-19. Menurut Inarno, pandemi yang telah berlangsung hampir dua tahun menghadirkan berbagai tantangan bagi ekonomi dan pasar modal domestik.

Penyesuaian besar-besaran dilakukan untuk menjamin keberlanjutan pasar modal, salah satunya melalui pemanfaatan teknologi digital dalam  operasional, termasuk kegiatan edukasi dan sosialisasi pasar modal.

Inarno menyampaikan, tahun 2021 menjadi tahun yang penuh dengan harapan pemulihan ekonomi dan hal itu tercermin dari tingginya aktivitas perdagangan di BEI dalam tiga bulan terakhir.

Selain itu, BEI juga mencatat, tingginya aktivitas transaksi belakangan ini merupakan rekor baru sejak swastanisasi bursa efek di tahun 1992, di antaranya rata-rata nilai perdagangan harian yang mencapai lebih dari Rp13 triliun per hari atau melonjak dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Frekuensi transaksi saham juga naik menjadi rata-rata 1,2 juta transaksi per hari dan merupakan tertinggi di kawasan ASEAN dalam tiga tahun terakhir. Hal itu juga diikuti dengan lonjakan volume perdagangan yang mencapai lebih dari 19 miliar lembar saham per hari.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version