Menu
in ,

Rekomendasi Saham Di Bulan Ramadan

Indeks harga saham gabungan Mirae Asset Sekuritas Rekomendasi Saham Di Bulan Ramadan

FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi melemah di tengah bulan Ramadan dan Idulfitri. Kendati demikian, sejumlah sekuritas memiliki rekomendasi saham yang akan gemilang di periode itu.PT Mirae Asset Sekuritas mengandalkan kinerja positif dari PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Ada juga PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indo Tambagraya Megah Tbk (ITMG), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Investment Information Head Mirae Asset Sekuritas Roger menganalisis, LSIP dan SIMP dipilih karena mencatatkan laba positif pada tahun 2020. Bahkan, ia memprediksi, kinerja LSIP dan SIMP pada kuartal pertama 2021 akan tetap tumbuh dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal itu seiring dengan harga jual crude palm oil (CPO) yang sudah berada di kisaran RM 3.500-RM 4.000 per ton.

“Dengan demikian, Indeks harga saham gabungan (IHSG) beberapa saham emiten tersebut berkesempatan mendapatkan angin segar dari sentimen dividen yang tinggi,” jelas Roger.

JPFA dan MAIN turut diramalkan akan memiliki kinerja positif. Prediksi itu berkaca pada rata-rata harga ayam broiler dan day old chicke (DOC) pada kuartal pertama 2021 yang lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya. JPFA diproyeksikan akan tembus dari Rp 2.200 menjadi Rp 2.500 per saham dan MAIN Rp 930 per saham.

Selanjutnya, sekuritas memilih INDF dan ICBP karena laba yang naik signifikan pada tahun lalu. Menurut Roger, momentum ramadan dan idulfitri ini akan memberikan sentimen positif bagi dua emiten ini berupa peningkatan permintaan. Mirae Asset Sekuritas memasang target harga untuk INDF di Rp 8.700 dan ICBP Rp 12.500 per saham.

Kemudian, ada lagi PTBA, ADRO, dan ITMG. Menurut Roger, meski kinerja emiten batubara pada 2020 masih tertekan, harga jual batubara masih berada di kisaran 85-90 dollar AS per ton. Kinerja itu diestimasi akan memberikan hasil positif bagi emiten batubara di kuartal I-2021. Mirae Asset Sekuritas menetapkan target harga untuk PTBA di Rp 3.050, ADRO Rp 1.765, dan ITMG Rp 16.900 per saham.

Untuk saham AKRA dipilih karena perusahaan akan memperoleh tambahan pendapatan seiring dengan beroperasinya lahan industri di Gresik. Sementara kinerja BBTN bakal didukung kebijakan kredit properti dengan down payment (DP) 0 persen dan pembebasan pajak. Sementara kinerja saham SRTG didorong oleh sentimen aksi korporasi berupa buyback saham dan stock split pada April 2021 ini.

Sementara itu, Reliance Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham konstruksi yang akan kembali pulih di periode ini. Antara lain, PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Waskita Karya (WSKT). Proyeksi ini dilatarbelakangi oleh target pembangunan infrastruktur pemerintah pada kuartal II-2021.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version