Menu
in ,

Proyeksi Transaksi Saham April Menurun

Proyeksi Transaksi Saham April Menurun

FOTO : IST

Pajak.com, Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi nilai transaksi bursa saham dan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan terkonsolidasi pada April 2021. Perusahaan sekuritas asal Korea Selatan ini memproyeksikan penurunan transaksi saham akan terpangkas menjadi kisaran Rp 9 triliun per hari.

Investment Information Head Mirae Asset Sekuritas Roger menilai, prediksi penurunan itu terbilang cukup tipis jika dibandingkan dengan transaksi saham pada bulan Februari hingga Maret, yang berada dikisaran Rp 10 sampai Rp 20 triliun per hari.

“April ada kemungkinan turun menjadi sekitar Rp 9 triliun per hari, faktor puasa juga biasanya akan membuat nilai transaksi harian lebih lesu dibandingkan dengan sebelumnya,” jelas Roger, dalam konferensi pers bertajuk “Media Day Mirae Asset Sekuritas” yang digelar virtual.

Secara detail, Roger menilai, IHSG akan terkonsolidasi downtrend sebesar 5.892-5.735 serta resisten 6.195 sampai 6.281. Ia pun mengatakan, ada dua faktor positif yang dapat mendukung pergerakan IHSG ke depannya, tetapi masih akan terjadi dilusi oleh satu faktor kondisi makroekonomi.Ekonom Mirae Asset Sekuritas Anthony Kevin menilai, ada dua indikasi yang menyebabkan kondisi makroekonomi domestik belum cukup baik.

Pertama, distribusi vaksin Covid-19 masih lambat, yang akhirnya menyebabkan terjadinya pembatasan aktivitas ekonomi.

“Percepatan sebaran vaksin diharapkan dapat berjalan lancar. Dengan rata-rata vaksin per hari sekitar 40.000 orang, maka diprediksi jumlah penerima vaksin dalam 6 bulan ke depan berada pada kisaran angka 7,2 juta orang. Angka ini masih sangat rendah dibandingkan dengan target seluruh penduduk yang berada pada angka 260 juta jiwa,” jelas Kevin.

Kedua, perekonomian menengah-bawah belum pulih. Indikasinya, dapat ditengok dari penyaluran kredit bank yang masih rendah. Bank Indonesia mencatat, kredit bank ada pada Febuari 2021 tercatat -2,15 persen.

“Kita lihat juga aktivitas di pasar-pasar tradisional yang belum menggeliat. Akhirnya menguatkan prediksi bahwa aktivitas ekonomi sepanjang bulan puasa belum akan meningkat tajam seperti harapan pelaku pasar. Padahal, laju aktivitas ekonomi pada bulan puasa adalah indikator utama yang umum dijadikan referensi aktivitas ekonomi hingga akhir tahun,” jelasnya.

Namun, dari sisi global, Kevin melihat ada beberapa sentimen positif utama yang diprediksi dapat memberikan dorongan untuk penguatan pasar. Sentimen ini didorong oleh angka aktif Covid-19 dunia yang turun signifikan; kampanye vaksin terbesar sepanjang masa; dan prospek pemulihan ekonomi yang sesuai jalur.

“Distribusi vaksin akan menjadi kunci bagi prospek pemulihan ekonomi dunia tdan perbaikan ekonomi jangka panjangnya di tingkat global masih tetap menjanjikan,” jelas Kevin.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version