in ,

PPI Fokus pada 22 Proyek SDA dan Manufaktur

PPI Fokus pada 22 Proyek
FOTO: Dok. Kementerian Investasi/BKPM

PPI Fokus pada 22 Proyek SDA dan Manufaktur

Pajak.com, Jakarta – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali melakukan penyusunan Peta Peluang Investasi (PPI) proyek prioritas strategis yang siap ditawarkan pada tahun 2022. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, Penyusunan PPI fokus pada 22 profil proyek investasi terdiri dari 11 proyek berbasis Sumber Daya Alam (SDA) dan 11 proyek berbasis industri manufaktur.

Bahlil bilang, PPI ini nantinya akan menjadi profil peluang investasi di daerah, sehingga dapat memberikan gambaran komprehensif dan mendetail kepada para calon investor.

“Hari ini kita buat Peta Potensi Investasi sebagai instrumen kehadiran pemerintah dalam memfasilitasi masuknya investasi ke Indonesia. Dengan membuat proyek ini, kita lebih fokus, kita lihat ada marketnya, investasi itu yang kita tawarkan,” ujar Bahlil dalam keterangan resminya, dikutip Pajak.com, Senin (8/8).

Lebih lanjut, Bahlil merinci untuk Klaster yang termasuk dalam proyek SDA yaitu perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, peternakan, perikanan dan energi. Sedangkan untuk proyek berbasis industri manufaktur terdiri dari klaster industri kimia, industri aneka, industri logam, industri mesin, industri alat transportasi, dan industri elektronika.

Baca Juga  Uang THR Buat Investasi? Kenali Instrumen Reksa Dana Terbuka

Sebanyak 22 profil proyek investasi berkelanjutan yang disusun dalam PPI tahun ini akan berada tersebar di 13 provinsi meliputi Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Kemudian Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, Gorontalo, serta Maluku.

Bahlil menekankan kembali bahwa ke depannya pemerintah akan fokus pada pembangunan industri berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan, agar produk yang dihasilkan memiliki nilai kompetitif dalam dunia usaha global.

“Proyek investasi ini diharapkan akan memberikan kontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya untuk pengentasan kemiskinan, penciptaan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, serta berkurangnya kesenjangan,” imbuhnya.

Baca Juga  Zakat Fitrah: Besaran dan Cara Bayar Lewat Aplikasi BCA

Bahlil juga mengingatkan pentingnya pemerintah di pusat maupun daerah untuk memberikan jalan yang jelas bagi investor untuk masuk ke Indonesia. Ia juga berkomitmen bahwa penyusunan PPI ini bakal dikawalnya sampai pada dokumen prastudi kelayakan (pra-Feasibility Study).

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Inventasi Nurul Ikhwan menambahkan, 22 proyek yang telah diusulkan tersebut telah melewati proses external review oleh kalangan profesional seperti kementerian/lembaga terkait, asosiasi pelaku usaha, dan akademisi sesuai dengan bidang masing-masing.

Sayangnya, Nurul belum bisa mengungkapkan nilai investasi dari proyek-proyek tersebut lantaran prastudi kelayakan masih disusun hingga saat ini. Sebagai informasi, kegiatan penyusunan PPI ini sudah dimulai oleh Kementerian Investasi sejak 2020.

Pada Maret 2022 lalu, telah diluncurkan sebanyak 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp 155,12 triliun. Terdapat empat sektor proyek investasi berkelanjutan yang telah ditawarkan yakni sektor pariwisata, kawasan ekonomi, industri, dan infrastruktur yang tersebar di 33 provinsi.

Baca Juga  Keuntungan dan Risiko Investasi pada Deposito Valas

Melalui berbagai strategi promosi yang dilakukan oleh Kementerian Investasi, sebanyak 10 dari total 47 proyek investasi berkelanjutan tersebut telah diminati oleh investor. Adapun total nilai investasinya mencapai Rp 39,55 triliun atau 25,49 persen dari nilai investasi seluruh proyek.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *