Menu
in ,

Kenali Ciri Investasi Bodong agar Tidak Terpikat Rayuannya

Pajak.comJakarta – Di tengah perkembangan digital saat ini, penipuan bermodus investasi alias investasi bodong atau investasi ilegal masih sering terjadi. Terbaru adalah terbongkarnya kasus dugaan penipuan investasi berkedok trading binary option melalui aplikasi Binomo yang menyeret selebgram ternama Indra Kenz, dan aplikasi Quotex yang melibatkan Crazy Rich Bandung Doni Salmanan.

Kedua aplikasi tersebut merupakan platform trading saham dan mata uang asing yang dilakukan oleh broker yang menggunakan sistem binary option. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyatakan sistem binary option dianggap sebagai bentuk perjudian on-line dan ilegal. Sebab, hal ini dilakukan dengan menebak prediksi harga yang benar. Dan setiap kali salah menebak, pemain harus menderita kerugian besar karena seluruh uang yang dipertaruhkan langsung ludes.

Banyak masyarakat terpikat mengikutinya lantaran dipengaruhi oleh iklan, promosi, dan penawaran yang terus-menerus untuk dilakukan oleh sederet influencer ternama. Tak hanya sekali, investasi bodong yang terbongkar di Indonesia merupakan kejadian yang berulang.

Dalam catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kerugian yang dialami masyarakat dalam sepuluh tahun terakhir akibat investasi bodong mencapai Rp 117,4 triliun. Tidak hanya menanggung kerugian materi yang besar hingga miliaran rupiah, para korban yang terjerat investasi bodong tak jarang juga menderita tekanan mental hingga depresi.

Jenis investasinya pun macam-macam bisa berbentuk investasi on-line seperti saham, emas, dan P2P lending; arisan bodong, dan koperasi bodong. Meskipun pemerintah terus mengawasi dan melakukan penindakan jika terbukti ilegal, investasi bodong masih merajalela. Untuk itu, sudah menjadi keharusan untuk kita bisa berinvestasi secara cerdas dan kenali ciri-ciri investasi bodong agar tak mudah terpikat rayuannya.

1 Menawarkan keuntungan tinggi, dalam waktu singkat, minim risiko 

Memang, tujuan kita berinvestasi adalah mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Namun, kita mesti jeli melihat apakah keuntungan itu logis atau tidak. Umumnya, keuntungan dari investasi jangka panjang adalah sekitar 15 hingga 20 persen. Jika keuntungan yang ditawarkan dari investasi lebih dari itu, maka kamu patut curiga. Terlebih jika jangka waktunya sangat singkat.

Awalnya, penipu investasi ini benar-benar memberikan keuntungan tinggi dalam waktu singkat, sehingga investor akan terpancing untuk menanamkan dana jauh lebih banyak dari sebelumnya. Untuk itu, ada baiknya Anda membandingkan keuntungan yang ditawarkan dengan suku bunga bank atau deposito. Jika keuntungan investasi jauh melebihi bunga serta deposito, bisa jadi penawaran tersebut merupakan investasi bodong.

Prinsip dasar investasi juga mengajarkan kita kalau semakin pendek jangka waktu investasi dan semakin kecil risiko, maka kemungkinan keuntungan yang didapat akan semakin rendah. Sebaliknya, semakin panjang jangka waktu investasi dan semakin besar risiko, maka kemungkinan untuk untung semakin besar.

2 Legalitas perusahaan investasi tidak jelas

Setiap lembaga atau produk keuangan, terutama yang menghimpun dana masyarakat dan pengelolaan investasi harus mengantongi izin resmi dari instansi terkait dan berwenang dalam mengurus masalah ini seperti Bank Indonesia, Bappepti, dan OJK. Masyarakat kini bisa dengan mudah mengecek legalitas atau perizinan platform investasi di situs resmi OJK.

Jadi, hindari segera berinvestasi di perusahaan yang hanya memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk menjalankan produk investasinya, karena SIUP bukan izin untuk melakukan penghimpunan dana dan pengelolaan investasi.

Selain itu, cari tahu informasi mengenai perusahaan, karyawan, dan produknya sebelum berinvestasi di perusahaan investasi. Lalu, minta salinan tertulis rencana pemasaran dan penjualan dari perusahaan. Yang terakhir, hindari investasi tidak memiliki platform penjualan secara resmi.

Investasi ilegal akan melakukan penjualan baik berupa saham, reksadana, emas, dan lain sebagainya secara tidak resmi—baik melalui website atau cara penjualan resmi lainnya. Saat berhadapan dengan investasi bodong, Anda akan melihat cara penjualan investasi yang terkesan sembunyi-sembunyi dan terlalu personal.

3 Menjanjikan bonus perekrutan anggota baru

Jika Anda diminta mencari nasabah baru dan diiming-imingi bonus jika berhasil mendapatkan anggota baru, kemungkinan besar investasi itu bodong. Kalau Anda didesak untuk merekrut anggota atau nasabah baru atau perekrutan itu sifatnya wajib, sebaiknya Anda segera hindari investasi ini.

4 Menggunakan foto atau imej figur publik

Seperti halnya kasus Binomo dan Quotex yang menjadikan sederet selebgram atau selebriti sebagai muka atau ambassador perusahaan, investasi bodong akan memberikan promo semenarik mungkin melalui mereka. Atau, di kasus lain, banyak juga perusahaan yang mencatut nama dan foto figur publik atau institusi tertentu dan menawarkan produk investasi melalui media sosial atau grup WhatsApp. Hal ini dinilai ampuh karena banyak masyarakat yang akhirnya terpedaya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version