Menu
in ,

JPMorgan, Bank Pertama Pengelola Dana Aset Kripto

Pajak.com, Jakarta – JPMorgan Chase (JPMorgan) kini menjadi bank pertama yang mengelola dana investasi aset kripto. Ada lima manajemen investasi yang bank terbesar di Amerika Serikat (AS) ini rekomendasikan, yaitu Bitcoin Trust, Bitcoin Cash Trust, Ethereum Trust, Ethereum Classic Grayscale. dan Bitcoin Trust Osprey Funds. Menurut Chief Executive Officer (CEO) Indodax Oscar Darmawan, keputusan JPMorgan itu merupakan sejarah baru dalam dunia finansial dan perbankan.

“Menjadi bank pertama yang mengelola investasi aset kripto merupakan sejarah baru dan akan menjadi perubahan besar bagi JPMorgan. Ini terjadi karena banyaknya permintaan dari nasabah atau klien dari JPMorgan,” kata Oscar dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, pada (27/7).

Menurut Oscar, artinya warga AS, khususnya nasabah JPMorgan telah melihat bitcoin sebagai aset. Hal itu juga telah diakui oleh Kepala Manajemen Kekayaan JPMorgan Mary Callahan Erdoes.

“Jadi para nasabah di Amerika Serikat sudah melihat aset kripto seperti bitcoin adalah aset dan tidak bisa dipandang remeh. Inilah yang membuat nasabah atau klien JPMorgan banyak yang meminta produk investasi aset kripto di JPMorgan,” kata Oscar.

Seperti diketahui, pada mulanya, JPMorgan merupakan bank yang dikenal anti dengan kripto. Bahkan, CEO JPMorgan Jamie Dimon sempat menyatakan, bitcoin adalah bentuk penipuan besar. Seiring berjalannya waktu, penilaian itu telah dibantah sendiri oleh Jamie Dimon. Bank yang berkantor pusat di New York ini akhirnya ikut mempercayai bitcoin sebagai aset finansial yang baik, sehingga ditawarkan kepada nasabahnya.

“Karena permintaan dari nasabah terhadap aset kripto terus berdatangan. Hingga akhirnya, JPMorgan menerima pengelolaan dana investasi dari klien ritelnya. Nantinya, akan ada banyak bank-bank lain yang bisa mengelola dana investasi berbentuk aset kripto. Tidak menutup kemungkinan, dua pesaing JPMorgan, yakni Goldman Sachs dan Morgan Stanley akan melakukan hal yang sama,” kata Oscar.

Menurut Oscar, Morgan Stanley bisa saja lebih dulu mengikuti jejak JPMorgan karena bank itu telah mengajukan ke SEC (Otoritas Keuangan AS). Fenomena ini semakin membuktikan bahwa aset kripto adalah teknologi dan produk keuangan yang tidak bisa dibendung.

“Karena aset kripto, memang dibutuhkan oleh orang-orang, mengingat fungsinya sebagai aset untuk menyimpan kekayaan. Selain itu, aset kripto juga menggunakan teknologi blockchain yang merupakan teknologi mutakhir. Orang Indonesia juga bisa membeli bitcoin, ethereum dan aset kripto lain di Indodax. Karena aset kripto sudah diatur oleh pemerintah Indonesia,” kata Oscar.

Sebagai informasi, Indodax adalah startup teknologi finansial di dalam bidang aset kripto dan blockchain seperti bitcoin, ethereum, ripple, dan lebih dari 130 aset kripto dari seluruh dunia dengan pergerakan harga selama 24 jam. Indodax telah mendapatkan perizinan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) sejak 2014 dan melayani lebih dari 3,9 juta member di Indonesia.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version