Menu
in ,

Indonesia – Korsel Perkuat Kerja Ekonomi dan Investasi

Indonesia - Korsel Perkuat Kerja

FOTO: Sekab Republik Indonesia

Pajak.com, Korsel – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol bertemu untuk memperkuat kerja sama kemitraan bidang ekonomi dan investasi, di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, pada minggu lalu. Jokowi meyakini, hubungan bilateral antara Indonesia dan Korsel akan semakin kokoh dan meningkat.

“Kita sambut baik tren perdagangan bilateral yang terus meningkat, kita sepakat untuk terus membuka akses pasar, mengatasi hambatan-hambatan perdagangan, dan mempromosikan produk-produk unggulan kedua negara. Implementasi konkret dari Indonesia-Korea Economic Partnership Agreement untuk mendorong pemenuhan berbagai target tersebut,” ungkap Jokowi usai Konferensi Pers usai melakukan pertemuan, dikutip Pajak.com (1/8).

Di bidang investasi, Jokowi menyampaikan, investasi Korsel di Indonesia juga mengalami pertumbuhan pesat dan prospek yang baik, khususnya di beberapa bidang termasuk industri baja, petrokimia, baterai kendaraan listrik industri kabel listrik dan telekomunikasi, garmen, dan energi terbarukan.

“Dalam pertemuan dengan Presiden Yoon, secara khusus, saya mendorong kerja sama investasi dari Korsel terutama di bidang percepatan pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia termasuk proyek industri baterai terintegrasi dengan pertambangan dan industri baja otomotif untuk kendaraan listrik,” kata Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyambut baik investasi Korsel dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN), antara lain kerja sama di bidang pembangunan sistem penyediaan air minum, dan capacity building di bidang pembangunan smart city.

“Saya menyambut baik penandatanganan MoU antara Kemenves (Kementerian Investasi) dengan POSCO Korea dan Krakatau Steel Indonesia terkait investasi di bidang industri baja otomotif untuk kendaraan listrik dan partisipasi dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara dengan nilai keseluruhan investasi mencapai 6,37 miliar dollar AS dan akan menyerap lebih dari 58 ribu tenaga kerja” jelas Jokowi.

Sementara itu, Yoon Suk-yeol menyampaikan, Korsel berkomitmen untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan Indonesia sesuai dengan perkembangan dunia yang dinamis.

“Saya merasa kita punya banyak kesamaan, dan tahun depan kita menyambut 50 tahun hubungan Korea-Indonesia, saya berharap kerja sama dapat setahap lebih maju, dan saya berharap untuk lebih banyak bertemu dan berkomunikasi dengan bapak Presiden Joko Widodo,“ ungkap Yoon.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan, terdapat sejumlah kerja sama konkret yang telah dan akan dilakukan antara Kementerian PUPR dengan Pemerintah Korsel melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi/Ministry of Land, Infrastructure, and Transport (MOLIT).

“Kementerian PUPR telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan dan MOLIT sejak beberapa tahun lalu. Beberapa bentuk kerja samanya, yakni pembangunan sistem penyediaan air minum di Banten untuk penyediaan air baku di Jakarta bagian barat, termasuk pembangunan water treatment plan dan jaringan distribusinya. Kemudian juga sedang dilakukan feasibility study untuk Semarang Smart Water System,” ungkap Basuki.

Sementara itu, bentuk kerja sama konkret, khususnya terkait dukungan pengembangan IKN Nusantara, antara lain pertama, Kementerian Lingkungan Hidup Korsel akan membantu melalui hibah pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter per detik.

“Kami sudah melihat kemarin di Hwaseong Water Purification Plant. Menurut saya ini adalah the best available technology yang sudah diaplikasikan oleh Korea Selatan sehingga siap minum, sangat reliable karena proses pengolahan akhirnya dilakukan dengan metoda ozonisasi,” jelas Basuki. 

Kedua, Indonesia dan Korsel direncanakan akan dibangun smart village yang terdiri dari 100 unit rumah sebagai proyek percontohan. Proyek smart village ini direncanakan dapat mulai dibangun pada 2023 mendatang dengan dukungan dari Korsel. Ketiga, untuk menghubungkan IKN Nusantara dengan Kota Balikpapan akan dibangun immerse tunnel yang sesuai dengan konsep forest city.

“Kita ingin melindungi bekantan, fauna dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar teluk Balikpapan. Untuk itu kita tidak akan membangun jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan, melainkan kita coba bangun immerse tunnel, seperti di Geoje, Busan. Saat ini sedang dikerjakan feasibility study-nya untuk kemudian tahun ini dilanjutkan dengan basic design-nya, sehingga bisa kita mulai pembangunannya pada 2023,” jelas Basuki.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version