Menu
in ,

Erick Thohir dan Bill Gates Bahas Investasi Vaksin mRNA

Erick Thohir dan Bill Gates Bahas Investasi Vaksin mRNA

FOTO: IST

Pajak.com, Skotlandia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bertemu dengan pengusaha asal Amerika Serikat (AS)/pendiri Microsoft Bill Gates untuk membahas rencana investasi pengembangan vaksin mRNA di Bio Farma. Pertemuan itu berlangsung bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait perubahan iklim atau Conference of The Parties (COP) 26, di Glasgow, Skotlandia.

“Pertemuan khusus dengan Bill Gates untuk membahas minatnya berinvestasi di Bio Farma dalam alih teknologi dalam pengembangan vaksin mRNA. Bio Farma terbuka akan hal itu,” kata Erick dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, pada (3/11).

Sebagai informasi, mRNA adalah messenger RNA. Adapun RNA merupakan ribonukleat acid yang ditemukan di dalam sel. Sejak tahun 2020, mRNA dikembangkan untuk penanganan Covid-19. Para ilmuwan mulai merancang instruksi mRNA untuk sel membangun protein menjadi vaksin. Sebelumnya, vaksin mRNA juga telah dikembangkan untuk flu, zika, rabies, dan cytomegalovirus (CMV).

Menurut Erick, ketertarikan Bill Gates merupakan pengakuan atas kapasitas Bio Farma yang berperan besar dalam proses produksi dan distribusi vaksin Covid-19. Selain itu, Bio Farma juga terbukti sangat berperan dalam mengakselerasi program vaksinasi nasional yang akhirnya mendapat apresiasi dunia internasional.

“Bill Gates berencana menanamkan investasi di Bio Farma. Jika hal itu terealisasi, secara langsung akan mendorong produk bioteknologi tanah air semakin berkembang dan kemandirian kesehatan Indonesia segera terwujud. Banyak pihak, termasuk Bill Gates, mengapresiasi upaya Indonesia dalam menekan penyebaran pandemi Covid-19 dengan cepat serta meratanya program vaksinasi nasional sehingga indikator-indikator pandemi di Indonesia menurun drastis,” ungkap Erick.

Ia berharap, banyak pihak atau negara lain terus memberikan dukungan agar Indonesia menjadi negara terdepan dalam pengembangan vaksin.

“Teknologi vaksinologi yang semakin berkembang membuka peluang terciptanya jenis vaksin baru, vaksin nucleic acid atau vaksin mRNA yang akan menjadi solusi mengatasi pandemi karena kemudahan produksi dalam jumlah besar dan berbagai kelebihan lain yang tidak dimiliki vaksin tradisional. Rencana Bio Farma untuk memproduksi vaksin Covid-19 mRNA pun kian mendekati kenyataan,” kata Erick.

Saat ini Bio Farma baru memiliki satu jenis teknologi untuk memproduksi vaksin. Oleh sebab itu, perseroan menargetkan dapat menguasai lebih banyak lagi teknik untuk memproduksi vaksin. Sejak awal tahun, Bio Farma telah melakukan produksi dan distribusi vaksin Covid-19 sebagai hasil kerja sama dengan Sinovac.

Pada September 2021 lalu, Bio Farma mendapatkan kerja sama pengembangan vaksin dari hasil kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, Wakil Menteri (Wamen) I BUMN Pahala Nugraha Mansury, dan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono ke Los Angeles dan Houston, AS. Para pejabat ini melakukan pertemuan dengan Dynavax, produsen salah satu adjuvant terbaik di dunia. Adjuvant adalah suatu zat yang berfungsi menguatkan seed vaccine protein rekombinan.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version