Menu
in ,

CIMB Niaga Salurkan Kredit Industri Ramah Lingkungan

Pajak.com, Jakarta – PT Bank CIMB Niaga Tbk akan terus meningkatkan penyaluran kredit untuk industri ramah lingkungan. Hal ini seirama dengan upaya pemerintah dalam membangun ekosistem ekonomi hijau di Indonesia.

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor Siahaan mengatakan, sebesar 23 persen dari kredit di CIMB Niaga merupakan sustainable financing atau keuangan yang berkelanjutan. Ia pun berharap persentase ini bisa terus ditingkatkan.

Dari 23 persen portofolio penyaluran kredit CIMB Niaga berbasis ekonomi hijau, industri yang ramah lingkungan. Itu berbagai sektor ada yang green mortgage, sustainable dari saving, dan berbagai aktivitas green economy lainnya. Dan kita berharap ini bisa ditingkatkan lagi ke depan,” kata Tigor dalam webinar Indonesia Bangkit bertajuk Optimisme Pemulihan Ekonomi 2022, yang diselenggarakan CIMB Niaga, pada (29/9).

Bank yang berdiri sejak tahun 1955 ini bertekad untuk terus berinovasi menghadirkan produk-produk yang sejalan dengan kebijakan keuangan berkelanjutan, antara lain sustainability linked loan (SLL) dan sustainable financing.

“Kedua program ini bertujuan untuk mendukung pencegahan dampak perubahan iklim, ekonomi rendah karbon, dan tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan,” tambah Tigor.

Selain itu, secara umum CIMB Niaga juga mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui program restrukturisasi dan relaksasi kredit bagi nasabah yang memenuhi ketentuan. Tigor memastikan, CIMB Niaga berupaya membantu nasabah agar bisa menghadapi tantangan dan mempertahankan kelangsungan bisnisnya di tengah pandemi.

“Tentu saja kami membantu untuk memberikan ruang supaya nasabah bisa dapat bangkit kembali, itu sekitar Rp 780 triliun outstanding untuk sekitar lima juta nasabah,” kata Tigor.

Kemudian, sekitar Rp 25 triliun dari portofolio bank justru digunakan untuk memberikan kredit ke berbagai industri dan sektor yang sangat terdampak COVID-19, termasuk sektor pariwisata. Di sisi lain, CIMB Niaga pun tetap akan fokus pada segmen korporasi dan konsumen.

“Untuk kedepannya, dari segi pengucuran dana atau kredit, salah satu yang juga kami kembangkan adalah usaha mikro kecil menengah (UMKM). Sektor UMKM merupakan sektor yang sudah lama kami bina, tetapi kedepannya dari pertumbuhan dalam portofolio kami, mudah-mudahan akan jauh lebih besar pertumbuhannya dibandingkan dengan sektor yang lain,” kata Tigor.

Di masa pandemi, CIMB Niaga mengoptimalkan saluran digital untuk mendukung kebutuhan masyarakat di tengah keterbatasan mobilitas.

“Hal itu tecermin dari data hingga akhir semester I-2021 yang menunjukan 96 persen dari total transaksi finansial nasabah telah dilakukan melalui layanan digital banking channels,” kata Tigor.

Ia juga mengapresiasi pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, bahkan hingga beberapa tahun ke depan. Sejak awal, pemerintah telah menggandeng semua elemen bangsa untuk menghadapi pandemi, termasuk dunia usaha dan perbankan.

“Sejarah membuktikan, Indonesia selalu mampu keluar dari tekanan krisis, tumbuh, dan bangkit lebih kuat lagi. Karena itu, kami optimistis untuk mewujudkan Indonesia Berdaya 2022. Tanggung jawab bersama ini kita upayakan sekuat tenaga dengan mengedepankan semangat nasionalisme dan kolaborasi dari semua pihak,” kata Tigor.

Webinar ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Chief Executive Officer (CEO) GoTo Andre Soelistyo.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version